Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan dia mendapatkan laporan mengenai jumlah orang dalam pemantauan (ODP) karena virus corona meningkat di Sumedang. Limpahan penumpang mudik dari Jabodetabek dinilai jadi biang keroknya.
Karena hal tersebut maka Adita menegaskan niat pemerintah untuk melarang mudik. Dia khawatir apabila mudik tidak dilarang jumlah zona merah virus corona makin meluas ke daerah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru saja kami terima laporan di Sumedang ODP meningkat karena dapat limpahan mudik dari Jabodetabek. Ini tuh belum puncaknya, maka kalau nggak ada pelarangan kita khawatir ini akan makin luas Covid-nya dan menambah zona merah," kata Adita pada kesempatan yang sama.
Kembali ke Budi, dia pun meminta para Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur berkordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Dinkes dan BPTD diminta untuk melakukan pengecekan dan pemantauan kepada masyarakat yang berbondong-bondong mudik duluan dari wilayah Jabodetabek.
Dia meminta agar seluruh penumpang dari Jabodetabek diidentifikasi kesehatannya. Apakah ada yang merupakan orang dalam pemantauan (ODP) atau bahkan sudah ada yang menjadi pasien dalam pemantauan (PDP). Seperti diketahui Jakarta sendiri menjadi wilayah dengan penularan virus corona tertinggi di Indonesia.
"Jadi apakah dari yang masuk sudah ODP atau PDP. Kalau ada yang dinyatakan PDP, ada isolasi 14 hari," ungkap Budi.
Kemenhub sendiri sudah mulai menyusun strategi untuk mencegah masyarakat mudik, sembari menunggu keputusan apakah mudik akan dilarang. Apa saja strateginya?
Simak Video "Video: Menhub Pastikan Mudik Gratis Tetap Ada Meski Efisiensi Anggaran"
[Gambas:Video 20detik]