Buwas Ungkap Biang Kerok Harga Gula Mahal

Buwas Ungkap Biang Kerok Harga Gula Mahal

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 09 Apr 2020 14:31 WIB
Detikcom Blak-blakan bersama Kepala Bulog Budi Waseso di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso/Foto: Grandyos Zafna

Menurut Buwas, izin impor atas 20.000 ton raw sugar yang diterbitkan untuk Bulog pun diperoleh dengan memaksa.

"Pada saat itu kami juga sedikit memaksa, pada bulan Maret akhir untuk kami bisa impor GKP. Yang mana kami waktu itu mengajukan minimal 20.0000 ton GKP. Tapi karena prosedur tidak mudah, pada akhirnya ada keterlambatan. Kami sudah berupaya untuk mempercepat barang itu sampai di Indonesia, tapi memang sulit," urainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Februari 2020 pun, pihaknya kembali mengajukan permohonan impor GKP karena stok semakin langka dan harga sudah naik bahkan hingga dua kali lipat dari harga acuan sebesar Rp 12.500/kg.

"Pada bulan Februari karena kebutuhan sudah sangat mendesak, waktu itu harga gula sudah sangat naik, kami mengusulkan impor GKP. Tapi itu ternyata tidak langsung bisa mudah turun. Karena itu juga melalui prosedur dan sulit sekali, yang pada akhirnya terlambat semua itu, sehingga stok di pasaran itu sudah tipis. Nah ini dampak dari pada mahalnya gula," pungkas dia.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga gula rata-rata nasional mencapai Rp 18.250/kg.



Simak Video "Kenaikan Harga Gula Jadi Rp 17.500/Kg Diperpanjang"
[Gambas:Video 20detik]

(ara/ara)

Hide Ads