Bagaimana soal pembayaran THR selama diserang wabah Corona ini?
Sebenarnya sektor usaha itu pasti ingin membayarkan THR, karena karyawan adalah bagian dari aset perusahaan. Keberadaan mereka sangat-sangat vital bagi perusahaan. Tapi kan banyak sektor usaha yang sudah sekarat saat ini. Untuk bayar biaya tetap saja sudah ga bisa. Sektor hotel misalnya sudah mati suri. Sebelum wabah korona saja hotel sudah setengah mati, tingkat hunian waktu itu berkisar di angka 50%, bahkan untuk hotel kecil non-bintang sekitar 33%. Sehingga waktu itu sudah banyak hotel kecil itu yang tutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, sekarang ini parah okupansi mendekati nol sudah 2 bulan ini. Maret-April ini betul-betul malapetaka. Juni- Juli, gugur deh. Kalau dipaksa bayar, terus bayar pake apa? Kalau hotel pada bangrut, betapa parahnya pengangguran di negeri ini. Hotel tidak berdiri sendiri, ada sektor ikutannya, seperti para supplier kebutuhan hotel itu, hotel juga terkait dengan dunia wisata. Kalau tidak ada hotel mau tinggal dimana turis-turis itu. Kalau ga ada wisatawan dari mana negara dapat uang?
Sektor apa saja yang terpuruk seperti hotel dan restoran?
Sektor yang paling berat adalah yang berkaitan dengan lalu lintas manusia seperti pariwisata dan seluruh mata rantai yang terkait dengannya, pedagang tradisional seperti tanah abang itu, restoran, pedagang di mall-mall yang pada tutup, hiburan, transportasi umum, penerbangan. Ini sektor-sektor yang paling parah, selama orang tidak bisa dan tidak boleh keluar rumah karena ancaman nyawa oleh virus, maka selama itu pula usaha mereka tidak bisa bangkit.
Kemudian bisa merembet ke sektor manufaktur. Industri ini mungkin tidak langsung berhubungan dengan lalu lintas orang, tetapi produksi bisa mandeg ketika karyawannya tidak dapat berangkat kerja karena keharusan tinggal di rumah. Ini juga sama bahayanya, kalau industry manufaktur berhenti siapa nanti yang menyediakan kebutuhan masyarakat, dan semakin parah pengangguran. Karena itu sektor manufaktur mestinya tetap didorong untuk produksi tentu dengan SOP convid19 yang memadai. Ada beberapa pemerintah daerah yang melarang operasi manufaktur, padahal daerah itu bukan episentrum. Akibatnya kan kasihan karyawan ga dapat penghasilan, dan supply barang terhenti.
Apa ada sektor yang diuntungkan?
Apa istilahnya diuntungkan atau gimana, tapi memang ada sektor yang bertahan malah mungkin positif, misalnya yang berkaitan dengan telekomunikasi, penyedia jasa online, industry farmasi, industri kesehatan, makanan dan keperluan logistic, dan jasa pengiriman. Semua orang cari masker, cari vitamin, sanitizer, makanya harga melambung. Mereka ini relative lebih baik. Bahkan di China Zoom justru panen raya, karena banyak orang melakukan meeting pakai aplikasi Zoom. Karena itulah memang sektor usaha yang memang masih baik ya jangan ikut-ikutan ga bisa bayar THR. Bagi industry yang masih mampu tolong diusahakan semaksimal mungkin membayar keperluan karyawannya. Dan jangan juga nanti ikut-ikutan memanfaatkan keringan-keringan moneter yang disediakan pemerintah seperti penangguhan cicilan kredit dan yang sejenisnya. Kasihan bank dan sektor keuangan, kalau semua ga mau bayar kredit, sektor keuangan bisa kolap. Kalau sektor keuangan yang merupakan nadi dari perekonomian kolaps, pasti ekonomi kita rusak.
Terus siapa yang bisa menyelamatkan ekonomi?
Kita harus berikan penghargaan yang setinggi-tingginya pada dunia medis, para dokter, perawat dan tenaga medis lain. Di tangan merekalah sebenarnya nasib ekonomi ini di pertaruhkan. Sepanjang pandemic korona tidak dapat dihentikan, maka selama itu pula ekonomi tidak akan bangkit. Sepanjang virus korona merajalela di luar rumah, maka sepanjang itu pula pasar berhenti dan pabrik berhenti. Karena itulah prioritaskan kebutuhan mereka dan hargai mereka, jangan ada lagi ceritera tidak ada masker, tidak ada APD, tidak ada rumah sakit, tidak ada sanitizer, malah yang lebih parah lagi ada masyarakat yang menolak penguburan perawat yang meninggal karena menjalankan tugas. Ini betul-betul tidak punya nurani.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(eds/eds)