Istiono menambahkan program keselamatan hanya ditujukan kepada para pekerja sektor informal seperti pengemudi bus, taksi, angkot, ojek konvensional, andong, becak, kernet, sopir bajaj, dan sopir rental.
"Ojek online dan mobil tidak, yang konvensional saja," kata Istiono saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Program keselamatan ini merupakan kombinasi antara bantuan sosial (bansos) dengan pelatihan. Bansos yang diberikan sebesar Rp 600.000 per orang per bulan selama tiga bulan. Sedangkan pelatihan yang diberikan berupa tata tertib lalu lintas. Materinya mulai dari protokol pencegahan virus Corona (COVID-19), safety riding, etika berlalu lintas. Pemberian pelatihan dilakukan secara online melalui aplikasi video conference.
Total peserta yang mengikuti program ini, kata Istiona mencapai 197.256 orang dengan anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai Rp 360 miliar. Pendaftaran sudah dibuka mulai pekan lalu, para calon peserta bisa mendatangi Polda di masing-masing daerahnya.
"Sudah diinventarisir, mereka sudah mendaftar di masing-masing Polda, sejak seminggu lalu. Program ini memberikan insentif karena dia terimbas masalah ekonomi. Mereka kan kehilangan pekerjaan, pendapatan juga berkurang," ungkapnya.
Baca juga: Ahok Beri Diskon BBM Buat Ojol Hingga 50% |
(hek/hns)