3. Pengamat
Pengamat Transportasi Univesitas Katolik Soegijapranata (Unika), Djoko Setijowarno menilai perhatian pemerintah cukup berlebihan kepada driver ojol. Seharusnya, pemerintah bisa adil kepada seluruh profesi pengemudi angkutan umum seperti sopir bajaj, sopir becak, sopir bus, hingga sopir angkot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perhatian pemerintah cukup berlebihan terhadap pengemudi ojek daring. Walaupun dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ojek bukan termasuk angkutan umum," kata Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (15/4/2020).
Padahal di balik operasional ojol ada sebuah perusahaan aplikasi yang sudah menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn dengan value triliunan rupiah. Sehingga, Djoko mempertanyakan mengapa pemerintah masih harus memberikan sesuatu yang istimewa kepadanya.
Meski pendapatan berkurang, Djoko bilang, driver ojol masih punya peluang mendapat penghasilan dari mengantar barang. Ditambah Kementerian Pertanian yang telah menggandeng aplikator untuk driver ojol mengantar pembelian sembako. Lain halnya dengan angkutan umum lain, sebut saja sopir bajaj.
"Angkutan roda tiga seperti bajaj sebagai salah satu moda angkutan umum beroperasi di Jakarta sudah tidak diperhatikan keberadaannya. Sudah wilayah operasinya dibatasi, tambah semakin terpuruk di saat ojek daring muncul dengan wilayah operasi tanpa batas. Angkutan bajaj dibiarkan beroperasi tapa perlindungan, meski sebagai angkutan umum yang legal," urainya.
4. Anggota DPR
Anggota Komisi VI DPR RI ikut mengkritisi kebijakan PT Pertamina (Persero) yang hanya memberikan diskon BBM kepada driver ojol. Padahal konsumen bahan bakar minyak yang mungkin terdampak Corona bukan hanya ojol.
"Ini kaitannya dengan mapping juga. Kalau dari satu sisi, semua orang sudah mikirin ojek online," kata Anggota Komisi VI DPR RI Sonny T Danaparamita dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan direksi PT Pertamina (Persero) secara virtual Kamis (16/4/2020).
Dia mencontohkan pedagang sayuran keliling yang menggunakan kendaraan bermotor, mereka juga merupakan konsumen BBM. Dia mempertanyakan apakah kalangan mereka juga mendapat keringanan harga atau tidak.
"Untuk yang lain misalkan sehari-hari di perumahan-perumahan itu ada penjual sayur yang saya lihat juga pakai motor. Mereka adalah pengguna BBM juga, sudah tercover juga atau belum?," tanyanya.
Simak Video "Video: 25 Perwakilan Ojol Audiensi di Kemenko Polkam, Ini Hasilnya"
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)