Departemen Tenaga Kerja AS pekan lalu merekomendasikan agar toko kelontong dan supermarket mulai menggunakan pengambilan, pengiriman online, dan jasa drive-thru untuk melindungi pekerja dari paparan virus Corona. Jangan lagi ada pembeli yang masuk ke toko.
Departemen Hubungan Industri California juga mengatakan bahwa perusahaan harus mendorong penggunaan pesanan dan pengambilan online oleh pelanggan.
Beberapa pedagang besar secara perlahan mulai bergerak ke arah ini. Whole Foods telah menutup sebuah toko di area Bryant Park, New York City dan mengubahnya menjadi toko online saja, yang hanya berfokus pada pengiriman. Kroger (KR) dan Giant Eagle telah mengalihkan beberapa toko ke lokasi pengambilan dan pengiriman saja.
Pandemi virus Corona mengharuskan masyarakat untuk menerapkan social distancing. Masyarakat diminta untuk menghindari kerumunan atau keramaian demi mencegah penyebaran virus.
Namun, bagi pedagang toko kelontong di AS hal tersebut sulit untuk dilakukan karena toko terus dibanjiri oleh konsumen. Pemilik toko kelontong mengungkapkan bahwa banyak konsumen yang tidak menerapkan social distancing dan akan terus membahayakan konsumen bahkan pekerja.
Presiden Serikat Pekerja Pangan dan Komersial AS Marc Perrone, mengatakan 85% pekerja toko kelontong melaporkan bahwa pelanggan tidak mempraktikkan jarak sosial di toko-toko.
Profesor dan Direktur Studi Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan di San Francisco State University, John Logan, menyarankan toko kelontong untuk beralih toko online dan menyediakan jasa drive thru demi mengurangi kontak fisik antar pekerja dan konsumen.
"Toko harus menerapkan langkah baru demi mengurangi interaksi langsung dengan konsumen demi melindungi pekerja grosir," kata Logan. Dilansir dari CNN, Senin (20/42020)
Simak Video "SRC Ungkap Tingkatkan Ekonomi UMKM"
[Gambas:Video 20detik]