Ditekan Corona Ekonomi RI Masih Lunglai

Ditekan Corona Ekonomi RI Masih Lunglai

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 05 Mei 2020 07:33 WIB
Foto udara suasana gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Memasuki minggu ketiga imbauan kerja dari rumah atau work from home (WFH), kualitas udara di Jakarta terus membaik seiring dengan minimnya aktivitas di Ibu Kota. Berdasarkan data dari situs pemantauan udara AirVisual.com pada Kamis 3 April pada pukul 12.00 WIB, Jakarta tercatat sebagai kota dengan indeks kualitas udara di angka 55 atau masuk dalam kategori sedang. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras.
Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA

Ramalan IMF dan Bank Dunia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia minus 3,5% atau 2,1% pada tahun ini. Kemudian pada 2021 ekonomi Indonesia diproyeksi berada di kisaran 5,2%.

Kemudian Asian Development Bank (ADB) memproyeksi ekonomi Indonesia 2,5% pada 2020 dan 5% pada 2021. Selain itu Moody's juga meramal perekonomian Indonesia akan tumbuh 3% tahun ini dan 4,3% pada tahun depan.

Selanjutnya International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi Indonesia 0,5% pada 2020 dan 8,2% pada 2021. Lalu pemerintah Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam skenario berat di kisaran 2,3% dan skenario sangat berat minus 0,4%.

"Kenapa terjadi variasi dari prediksi, karena sampai hari ini tidak ada yang tahu berapa lama dan seberapa dalam dampak COVID-19 ini ke perekonomian. Ini juga menunjukkan ketidakpastian karena tergantung seberapa lama lockdown atau pembatasan dilakukan," kata dia dalam rapat virtual dengan Banggar DPR, Senin (4/5/2020).

Sebelumnya, Menteri Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama atau kuartal I-2020 berada 4,5%. Menurutnya angka ini masih cukup lebih baik dibandingkan beberapa negara besar yang mengalami kontraksi lebih buruk akibat virus Corona.


"Pertumbuhan kuartal I-2020 kita antara 4,5 dan 4,7%," kata dia.

Menteri Sri Mulyani menyebut data sampai dengan minggu kedua pada bulan Maret 2020 sebelum diumumkan adanya virus corona di Indonesia masih menunjukkan denyut ekonomi yang positif. Namun, terjadi kontraksi di dua minggu selanjutnya.



Simak Video "Video Sri Mulyani soal Inflasi RI Rendah: Tak Terkait dengan Daya Beli"
[Gambas:Video 20detik]

(kil/ang)

Hide Ads