Sisa dari Rp 856,8 triliun ditutupi oleh penarikan pinjaman sebesar Rp 150 triliun, lalu sudah ada realisasi penarikan SBN hingga April sebesar Rp 221,4 triliun, program pemulihan ekonomi nasional sebesar RP 150 triliun, dan penurunan GWM perbankan oleh Bank Indonesia yang mencapai Rp 105,0 triliun.
Riko menjelaskan, dengan menerbitkan SBN secara menyeluruh juga menandakan pemerintah batal menerbitkan seri khusus seperti pandemic bond dan sejenisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBN yang diterbitkan nanti mulai dari lelang di pasar domestik, penerbitan SBN ritel, private placement, dan penerbitan SBN valas. Lelang dilakukan setiap dua minggu sekali selama kuartal II sampai kuartal IV-2020, pemerintah akan melakukan lelang SBN dengan dua seri yaitu SUN dan SBSN.
Lebih lanjut Riko menjelaskan, lelang ini akan dilakukan setiap dua minggu sekali dengan rata-rata lelang mencapai Rp 35 triliun sampai Rp 45 triliun. Dari angka ini, nantinya Bank Indonesia akan menyerap sisa dari hasil lelang di pasar.
Menurut Riko kesepakatan ini juga sudah masuk dalam surat keputusan bersama (SKB) antara Menteru Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia mengenai pendanaan above the line. Maksudnya Bank Indonesia bisa membeli SBN jangka panjang yang bersifat tradeable di pasar perdana.
DJPPR Kementerian Keuangan mencatat Bank Indonesia akan memenuhi kebutuhan pembiayaan sekitar Rp 125 triliun atau setara 25% sesuai dengan Perppu Nomor 1 Tahun 2020.
Dalam strategi pembiayaan di tengah pandemi Corona, BI menjadi last resort atau cara terakhir pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan penanggulangan COVID-19.
"Itu dalam bentuk range, if-nya banyak, yakni bagaimana kondisi market. Sebagai referensi ini hasil lelang 2018," kata Luky.
(hek/fdl)