Ngerinya Hiperinflasi, Jangan Bermewah-mewahan di Lebaran Tahun Ini

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Ngerinya Hiperinflasi, Jangan Bermewah-mewahan di Lebaran Tahun Ini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 10 Mei 2020 21:00 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono

Balada PHK, Daya Beli Lesu, Ekonomi Melambat

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengungkap ada 3 faktor yang saling terikat dan mendorong terjadinya perlambatan ekonomi. Tiga Faktor itu adalah pertumbuhan ekonomi itu sendiri, daya beli masyarakat dan terakhir adalah pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Sebabnya itu bisa beragam untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I yang cuma 2% itu salah satunya disebabkan karena melambat pertumbuhan konsumsi rumah tangga dari 5% di kuartal I-2019 menjadi 2% di Q1-2020," terangnya kepada detikcom, Minggu (10/5/2020).

Daya beli atau tingkat konsumsi rumah tangga memang memiliki kontribusi besar terhadap pembentukan ekonomi tanah air, kontribusinya sekitar 56%. Konsumsi rumah tangga sendiri hanya tumbuh di level 2,84% dibandingkan kuartal I-2019 yang sebesar 5,02%.

"Lalu kenapa pertumbuhan konsumsi bisa melambat ya salah satunya karena daya beli masyarakat berkurang, sehingga keinginan untuk melakukan konsumsi tidak seantusias tahun lalu," tambahnya.

Pertumbuhan ekonomi yang melambat juga terjadi karena berkurangnya permintaan barang dan jasa. Beberapa industri pun terdampak yang kemudian melakukan PHK. Ujungnya daya beli kembali menurun.

"Dampak PHK inilah yang berdampak pada rumah tangga, pendapatan mereka tergerus," tuturnya.

Hide Ads