Petani Curhat Kian Seret Jelang Musim Kemarau

Petani Curhat Kian Seret Jelang Musim Kemarau

- detikFinance
Selasa, 12 Mei 2020 14:55 WIB
Petani Ciamis ogah jual hasil panennya karena khawatir beras langka gegara Corona
Foto: Dadang Hermansyah

Henry melanjutkan, hal serupa juga dialami petani yang berladang sawit.

"Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) sawit terus menurun. Pertama harga di petani turun Rp 30 dari Rp 1.150 per kg menjadi Rp 1.120 per kg, selanjutnya turun lagi dari Rp 1120 per kg," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Henry meneruskan, penurunan juga terjadi di petani yang menanam tanaman hortikultura. NTP hortikultura April 2020 turun menjadi 102.28 dari 103.50 di bulan sebelumnya. Penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) disebakan turunnya harga berbagai komoditas pada kelompok sayur-sayuran (khususnya komoditas cabai merah dan cabai rawit) sebesar 1,71%.

"Di Cibeureum, Bogor Jawa Barat, harga tanaman sayuran mengalami penurunan seperti bayam, kangkung, sawi, dari yang biasanya harga per 1 ikat (250 gram) Rp 1500, sebulan ini turun menjad Rp 1000 per ikat," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Lebih parah sayuran seperti kemangi, timun, kacang panjang sudah tidak laku terjual. Hal ini dampak dari rumah makan atau warung-warung seperti pecel lele tutup karena pandemi covid-19, selain itu juga transaksi jual-beli di pasar tradisional terbatas," pungkasnya.


(Soraya Novika/fdl)

Hide Ads