Hantoro menambahkan dalam kondisi pandemi Corona ini beban operasional sangat besar. Beban operasional PO tinggi sekali karena kegiatan itu hanya satu jalur dari barat ke timur. Sekarang satu bus besar dari Jakarta Yogya cuma 8 orang untuk tol dan BBM sudah habis.
Jika pemerintah memang serius untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, maka pihaknya tidak keberatan untuk berhenti beroperasi. Namun, pemerintah juga harus memberikan kepastian terkait lamanya pemberhentian operasi.
"Kalau memang ini untuk memutus COVID-19 ya sudah kita berhenti tapi ada batas waktu tertentu. Kalau seperti itu (ditutup) untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 kami tidak masalah asal ada kejelasan sampai kapan," katanya.
Pihaknya juga meminta kepada pemerintah agar tegas dalam menindak angkutan liar yang masih marak beroperasi. Pemantauan di perbatasan juga diperketat.
"Kami saat ini jalan karena melihat angkutan liar banyak. Mereka (angkutan liar) tidak perlu memperhitungkan prosedur yang ditentukan pemerintah," ucapnya.
"Harapan kami kalau SE sudah dikeluarkan itu jangan sampai ada angkutan-angkutan liar yang masih mengangkut karena tidak mengikuti protokol dari pemerintah," tutupnya.
Simak Video "Video Puluhan Bus Bekas TransJakarta Hangus Terbakar di Jakbar"
[Gambas:Video 20detik]
(hns/hns)