Jepang Tergelincir ke Jurang Resesi Gara-gara Corona

Jepang Tergelincir ke Jurang Resesi Gara-gara Corona

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 18 Mei 2020 12:03 WIB
FILE PHOTO: A Japanese flag flutters atop the Bank of Japan building in Tokyo, Japan, September 21, 2016.
Foto: REUTERS/Toru Hanai/File Photo

Bahkan industri andalan Jepang, Toyota Motor Corp tak terhindar dari dampak krisis Corona. Toyota mengatakan akan mengurangi produksi kendaraan di Jepang sebanyak 122.000 unit pada bulan Juni.

Hal ini dilakukan karena kurangnya permintaan untuk mobil baru, dan mendorong pabrikan mobil ini untuk mengoperasikan pabriknya secara terbatas. Toyota juga disebut telah bersiap untuk penurunan 80% dalam laba operasi setahun penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini dinilai masih akan memburuk untuk Jepang, seiring dengan Perdana Menteri Shinzo Abe yang pada bulan April lalu mengumumkan keadaan darurat nasional. Keadaan ini mendesak warga untuk tinggal di rumah dan banyak menutup aktivitas bisnis.

Meski keadaan darurat nasional telah dicabut untuk sebagian besar wilayah. Tetapi kondisi tetap berlaku untuk beberapa kota besar, termasuk Tokyo.

ADVERTISEMENT

Survei yang dilakukan memperkirakan ekonomi Jepang akan menyusut 22,0% secara tahunan pada kuartal saat ini. Diperkirakan penyusutan ini akan menjadi kemerosotan terburuk sejak Depresi Hebat tahun 1930-an.

Pemerintah setempat telah mengumumkan paket stimulus US$ 1,1 triliun, lewat Bank of Japan mereka akan memperluas stimulus.

PM Shinzo Abe telah berjanji akan memberikan anggaran tambahan kedua akhir bulan ini untuk mendanai langkah-langkah belanja baru dalam rangka meredam pukulan ekonomi dari wabah.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

(ara/ara)

Hide Ads