Menurutnya, kebijakan PSBB di Indonesia paling buruk jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN.
"Dengan melihat fakta yang ada dan kurva yang masih terus meningkat, maka atas dasar apa wacana dan rencana pelonggaran akan dilakukan? Baru wacana saja sudah semakin tidak tertib dan PSBB dilanggar secara massal di berbagai kota di Indonesia tanpa bisa diatur secara tertib oleh pemerintah," tegas Didik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mal di DKI Jakarta Siap Dibuka 5 Juni |
Ia pun meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhati-hati dalam menangani penyebaran Corona ini. Jika tidak, maka risiko yang ditanggung sangatlah besar.
"Jika Presiden dan jajaran pemerintahannya tidak berhati-hati, maka kejadian pandemi ini bukan tidak mungkin memakan korban lebih banyak lagi dari yang sekarang sudah berkembang lebih berat dengan kurva yang terus meningkat. Kebijakan PSBB sudah sejak awal sangat setengah hati dan hasilnya sangat jauh dari sukses," tutup Didik.
Simak Video "Video Ekonom Ungkap Dampak Bila Kuota Impor Dihapus di Tengah Perang Dagang"
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)