Kritik Anies, Pedagang Keberatan Ganjil Genap di Pasar

Kritik Anies, Pedagang Keberatan Ganjil Genap di Pasar

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 09 Jun 2020 11:45 WIB
Anies Baswedan
Foto: Anies Baswedan. (Andika Prasetia/detikcom).

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri punya saran lain ketimbang membatasi pedagang. Satu hal yang jadi perhatian adalah toko-toko pedagang yang berupa lapak. Berbeda dengan kios, biasanya lapak ini hanya berupa meja milik pedagang dan jaraknya berdempetan dengan sekat pembatas yang minim.

"Yang di lapak karena berdekatan antara pedagang satu dengan pedagang lain, yang hanya sekatnya antara meja satu dengan meja yang lain, itu diatur ulang tempat berdagangnya," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (8/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya area terbuka di kawasan pasar bisa dimanfaatkan untuk menempatkan lapak pedagang dalam rangka memastikan terpenuhinya jarak aman antar pelapak.

"Jadi tidak perlu menutup pedagang di hari genap atau ganjil. Jadi diatur ulang di sekitar pasar yang ada ruang terbukanya. Tapi saya pikir di Jakarta masih cukup, masih ada sih ruang untuk mengatur ulang jarak antara pedagang satu dengan pedagang lain untuk bisa mengatur kembalilah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya PD Pasar Jaya selaku BUMD pengelola pasar bisa mengatur kembali jarak antar pelapak satu dengan yang lain 1,5 meter.

Namun jika tidak ada cukup ruang untuk menata ulang lapak pedagang supaya berjauhan, mau tidak mau memang harus menerapkan ganjil genap.

"Kalau memang itu tidak ada, opsi keduanya boleh menomori nomor lapak pedagang nomor 1, nomor 2, nomor 3 sampai seterusnya. Jika nomor itu genap mereka berdagang di hari genap. Jika ganjil maka berdagang di hari ganjil. Ini yang bisa dilakukan," ujarnya.



Simak Video "Video Keluh Kesah Pedagang Pasar Gembrong Baru: Pendapatan Sering Nol"
[Gambas:Video 20detik]

(toy/fdl)