Di Balik Keputusan Erick Thohir Hapus 35 BUMN

Di Balik Keputusan Erick Thohir Hapus 35 BUMN

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 10 Jun 2020 07:55 WIB
Erick Thohir menggantikan posisi Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN periode 2019-2024. Proses sertijab jabatan itu pun digelar di Kantor Kementerian BUMN.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir telah memangkas BUMN dari semula 142 menjadi 107 BUMN yang merupakan bagian dari program restrukturisasi. Artinya, sebanyak 35 BUMN sudah dihapus.

Erick bilang, dalam restrukturisasi ini pihaknya telah berkoordinasi dengan menteri-menteri terkait.

"Pada restrukturisasi ini kita melakukan keputusan bersama dengan menteri keuangan dan tentu diskusinya bersama dengan menteri terkait yang ada hubungannya," kata dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Selasa (9/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulilah dari 142 BUMN sekarang ini kita bisa mengkategorikan yang namanya BUMN tinggal 107, jumlahnya sudah turun signfikan," tambahnya.

Bahkan, Erick ingin jumlah BUMN menjadi 70 hingga 80 BUMN. Kemudian, dia menuturkan, klaster BUMN ini juga dipangkas dari 27 menjadi 12 klaster.

ADVERTISEMENT

"Klasterisasi yang alhamdulillah kita sudah turunkan yang jumlahnya tadinya 27 sekarang jumlahnya 12, masing-masing wamen memegang 6 klaster," ujarnya.

Dalam kluster ini, BUMN dikelompokkan berdasarkan rantai pasoknya. "Kluster ini berdasarkan dinamakan value chain, supply chain atau bagaimana sinergikan core bisnis yang ada," imbuhnya.

Erick kembali menuturkan, jumlah BUMN saat ini 107. Artinya, berkurang 35 dari sebelumnya 142 BUMN.

"Jumlah BUMN sudah turun dari 142 menjadi 107. Dan kita coba kejar lagi tahun ini kalau bisa angka 90 sampai 80," terangnya.


Alasan Erick Thohir Pangkas BUMN

Pemangkasan BUMN bukan wacana baru lantaran Erick Thohir pernah menyampaikan akan mengurangi jumlah perusahaan pelat merah beserta dengan anak dan cucu usaha. Dalam catatan detikcom, dari 142 BUMN dan 800 anak cucu usaha dipastikan akan dikonsolidasikan 70%.

"70% dari BUMN saya konsolidasikan. Jadi kalau lihat total perusahaan BUMN 142 dengan anak cucu 800. Kebayang nggak 70% konsolidasi? Ada 2 tahap, tahap saya dan menteri berikutnya karena proses," kata Erick melalui teleconference, Jumat (3/4/2020) lalu.

Lalu, dari 27 klaster BUMN akan dipangkas menjadi 14 klaster perusahaan sehingga memudahkan menteri dan wakil-wakilnya untuk melakukan pengawasan.

"Dari 27 klaster kita akan coba sesuai dengan supply chain juga business chain ini kita akan coba efisiensi jadi 14 klaster. Jadi wamen cuma pegang 7-8 klaster, kita hampir cut 50%," terangnya.

Adapun langkah konsolidasi anak usaha ini sudah dimulai dari melakukan rasionalisasi kepada tiga BUMN, yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

"Rasionalisasi dan konsolidasi ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan efektivitas operasional dan tata kelola bisnis yang optimal guna memberikan nilai tambah bagi negara," sebutnya.



Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads