Kebijakan ganjil-genap kios pasar ternyata bisa berimbas ke omzet para pedagang. Hasan misalnya, seorang pedagang di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan mengaku pendapatannya bisa berkurang sampai 50%.
"Ya iya lah jelas berkurang, kita buka udah cuma setengah hari. Nggak tiap hari juga, hitungan kasar aja ya 50% mah ada turunnya kali ya, lebih kali," kata Hasan ditemui detikcom di kiosnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 40 Pasar di Klaten Mau Disulap Jadi Virtual |
Sehari saja, Hasan mengatakan bisa mendapatkan omzet Rp 300-500 ribu dari berjualan baju. Sementara itu seminggu dia cuma bisa buka toko setidaknya 4 hari saja.
"Hitungannya sehari kan bisa gopek, kalau seminggu Rp 3,5 juta, kasar aja ini mah. Ya 50% itu bisa hilang. Ini juga belum tentu kan kita langsung ramai lagi," ujar Hasan.
Sama juga seperti Ipah, dia memprediksi pendapatannya bakal merosot. Namun, menurutnya lebih baik buka toko daripada tidak sama sekali.
"Turun mah kayaknya iya, setengah mah ada kali, jualan jadi selang-seling kan. Tapi ya daripada nggak jualan sama sekali, insyaallah ramai dah dibuka lagi toko," ungkap Ipah.
Simak Video "Video Keluh Kesah Pedagang Pasar Gembrong Baru: Pendapatan Sering Nol"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)