Pekerja Pabrik Sepeda Batal Kena PHK, Ini Sebabnya

Pekerja Pabrik Sepeda Batal Kena PHK, Ini Sebabnya

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 20 Jun 2020 17:15 WIB
Toko sepeda diburu masyarakat di tengah pandemi virus Corona (COVID-19. Masyarakat rela antre membeli sepeda.
Ilustrasi/Foto: Kartika Bagus
Jakarta -

Sebanyak 12 produsen sepeda dalam negeri yang tergabung dalam Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) menaikkan kapasitas produksinya rata-rata 20-30%. Ketua AIPI Rudiyono mengatakan, peningkatan kapasitas itu dilakukan karena permintaan akan sepeda mendadak naik sejak akhir April 2020.

"Produksi naik sekitar 20-30%," kata Rudiyono ketika dihubungi detikcom, Sabtu (20/6/2020).

Rudiyono mengaku, anggota AIPI cukup terkejut dengan melonjaknya permintaan sepeda secara mendadak. Pasalnya, di awal penyebaran virus Corona (COVID-19), kinerja produsen sepeda cukup terpuruk hingga beberapa pabrik menghentikan produksinya dan berencana merumahkan karyawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kondisinya sebenarnya teman-teman nggak menyangka. Sama sekali nggak menyangka. Padahal sebelumnya sudah ada yang ancang-ancang untuk merumahkan. Bahkan pada bulan-bulan Maret ada yang sementara nggak produksi," jelas Rudiyono.

Ia mengatakan, kejutan ini berhasil membuat para produsen sepeda batal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillahnya jadi sementara nggak perlu di-PHK," ujarnya.

Namun, para produsen anggota AIPI menilai fenomena 'demam' sepeda ini hanya berlangsung sementara, sehingga para anggota AIPI masih akan terus mengawasi dampak pandemi pada kinerja pabrik.

"Ya pasti naik aktivitasnya, produksi juga naik. Tapi kenaikan ini kan euphoria saja. Jadi nggak bisa diprediksi sampai kapan, kemungkinan hanya sesaat saja," terang dia.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Ia menjelaskan, saat ini setiap pabrik yang selesai produksi sepeda, semua produk langsung diborong para supplier. Maka dari itu ia tak heran banyak toko sepeda yang kesulitan memperoleh stok.

"Iya kita sekali produksi langsung banyak yang ambil. Jadinya nggak matching (dengan permintaan pasar)," tuturnya.

Meski begitu, para produsen tak berencana menaikkan kapasitas produksi lebih tinggi lagi. Saat ini, pabrik pun hanya beroperasi 1 shift meski kemampuannya sampai 3 shift. Rudiyono mengatakan, para produsen tak ingin stok justru melimpah ketika kapasitas produksi dinaikkan. Pasalnya, di tengah pandemi Corona ini segala sesuatu masih dalam ketidakpastian.

"Sejauh ini kita hanya 1 shift. Jadi kapasitas produksi sebetulnya mampu untuk 3 shift. Tapi kalau kita produksi lebih dari pada pasar kan nggak ketahuan. Kalau nanti pasarnya berubah kan bisa saja. Jadi lihat-lihat bagaimana, makanya perlu inden. Lalu juga impornya kan belum normal," tutup Rudiyono.



Simak Video "Video: Polisi Ingatkan Pengendara Sepeda Listrik Juga Bisa Kena Tilang"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads