HUT ke-493, Jakarta Masih Punya 362 Ribu Warga Miskin

HUT ke-493, Jakarta Masih Punya 362 Ribu Warga Miskin

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 22 Jun 2020 15:55 WIB
Tingkat kemiskinan Indonesia disebut mengalami penurunan yang berarti. Meski begitu bukan berarti upaya untuk mengentaskan kemiskinan telah selesai dilakukan.
Foto: Pradita Utama

Kepala ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengungkapkan indeks pembangunan manusia (IPM) juga harus ditingkatkan. Karena ini menjadi barometer untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Kesenjangan juga menjadi faktor penting, ini bisa menjadi key performance index (KPI) untuk pemerintah daerah dalam menjalankan roda bisnis negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal-hal seperti sektor jasa juga menjadi faktor penting untuk kesejahteraan sebuah wilayah. DKI Jakarta juga bisa meningkatkan penyerapan di sisi pariwisata," jelas dia.

Dari data Bank Indonesia (BI) pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada kuartal I 2020 masih cukup kuat meski mengalami perlambatan. Ekonomi DKI Jakarta pada kuartal ini tumbuh sebesar 5,06% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,96% (yoy), sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

Perkembangan ekonomi di Jakarta tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional yang tumbuh sebesar 2,97% (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 4,97% (yoy).

Dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal I 2020, terutama ditopang oleh kinerja Ekspor dan Konsumsi Rumah Tangga.

Ekspor tumbuh mencapai 9,75% (yoy) yang terutama terjadi pada ekspor barang dan jasa antardaerah. Sementara itu, Konsumsi Rumah Tangga masih cukup kuat dengan tumbuh sebesar 4,93% (yoy) ditopang oleh konsumsi makanan-minuman, telekomunikasi, kesehatan dan pendidikan yang masih tumbuh di tengah pelaksanaan work/study from home.

Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi ditopang oleh kenaikan kinerja di sektor jasa seperti LU Jasa Keuangan, LU Informasi dan Komunikasi, LU Jasa Pendidikan dan LU Jasa Kesehatan. Sementara itu, tiga LU utama DKI Jakarta, yakni LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta LU Konstruksi, tumbuh melambat, dan LU Industri Pengolahan mengalami kontraksi.



Simak Video "Video: BI Sebut Daya Tahan Ekonomi RI Lebih Tinggi Dibanding AS-China"
[Gambas:Video 20detik]

(kil/fdl)

Hide Ads