Banyak yang aneh dari pelaksanaan program-program yang ada di kementerian dan lembaga. Hal itu lah yang mendasari pemerintah saat ini melakukan reformasi anggaran.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan banyak sekali program di kementerian dan lembaga yang ternyata penggunaan anggarannya sangat jauh dari manfaat programnya.
Suharso sendiri bisa menemukan keanehan dari program-program kementerian dan lembaga melalui sistem e-planning yang bernama KRISNA. Sistem integrasi antarkementerian ini sudah ada sejak 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suharso mencontohkan program pemberantasan stunting. Menurut data yang dia temukan bahkan ada satu kementerian yang menjalankan program stunting tapi penggunaan anggarannya hanya membuat pagar puskesmas.
"Misalnya program stunting, itu saya bisa zoom terus data anggarannya. Ada salah satu kementerian ikut program stunting tapi dia mengerjakan pagar puskesmas," ujarnya dalam rapat dengan Komisi XI yang membahas reformasi penganggaran dalam RAPBN 2021 di gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Dia menjelaskan, program seperti stunting memang bisa dikerjakan di banyak kementerian. Dia mencontohkan suatu daerah tinggi angka stunting karena permasalahan air bersih. Maka pengerjaan teknis air bersih dilakukan di Kementerian PUPR bukan Kementerian Kesehatan.
Tak hanya itu, ternyata ada program Revolusi Mental yang anggarannya dipakai untuk beli motor trail.
Baca di halaman selanjutnya.
Selain ada anggaran program stunting yang dipakai untuk buat pagar puskesmas, ada juga program revolusi mental tapi uangnya dipakai beli motor trail.
Hal itu diungkapkan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat kerja dengan Komisi XI hari ini. Awalnya dia menjelaskan mengenai reformasi anggaran yang dilakukan pemerintah.
Inisiatif itu dilakukan lantaran banyaknya penggunaan anggaran yang aneh. Dia mencontohkan ada kementerian dan lembaga yang menjalankan program revolusi mental tapi yang anggarannya digunakan untuk membeli motor trail.
"Ada juga program revolusi mental. Kemudian saya kejar isinya apa? belanja modal itu beli motor trail," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Suharso mengakui hal yang aneh ketika kementerian dan lembaga menjalankan program revolusi mental anggarannya dipakai untuk beli motor trail. Meskipun dia mencoba memahami maksudnya.
"Mungkin benar juga beli motor trail untuk pergi sampai ke kampung-kampung," tambahnya.
(das/zlf)