3. Jokowi Marah hingga Ancam Reshuffle
Kemarin Setpres mengunggah paparan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020. Dalam video itu Jokowi langsung membuka pidatonya dengan nada tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, suasana dalam 3 bulan belakangan ini dan ke depannya merupakan suasana krisis. Untuk itu dia meminta seluruh menteri dan pimpinan lembaga negara juga merasakan bekerja dalam suasana krisis. Namun dia merasa masih ada bawahannya yang bekerja seolah-olah kondisi normal.
"Lha kalau saya lihat bapak ibu dan saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extra ordinary. Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. Kalau ada yang berbeda satu saja, sudah berbahaya," tuturnya.
Jokowi pun mengingatkan sudah banyak lembaga internasional yang memprediksi ekonomi dunia akan turun cukup dalam. Dia meminta agar hal itu diwaspadai bukan malah diabaikan.
Jokowi pun memerintahkan jajaran kabinet untuk kerja ekstra dalam menangani pandemi virus Corona (COVID-19). Dengan tegas, Jokowi akan melakukan perombakan kabinet jika diperlukan.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," ujarnya.
Jokowi menyebut dia juga akan melakukan perombakan kabinet jika diperlukan. Jokowi menegaskan akan mengambil langkah penting untuk memerangi virus Corona.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," katanya.