4. Kesal, Penyaluran Insentif Tenaga Kesehatan Berbelit-belit
Hari ini Jokowi kembali menunjukkan kekesalannya meskipun dia tampak kurang baik dan berbicara dengan nada rendah. Kali ini soal pemberian insentif kepada tenaga kesehatan yang menangani COVID-19. Dia menilai prosesnya terlalu berbelit-belit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diutarakan Jokowi saat membuka rapat terbatas pagi ini di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/6/2020).
"Selanjutnya saya minta agar pembayaran reimbursement untuk pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan COVID ini dipercepat pencairannya. Jangan sampai ada keluhan," tegasnya.
Jokowi tidak ingin ada tenaga medis yang mengeluhkan sulitnya pencairan insentif mulai dari uang tambahan tambahan hingga uang santunan kematian. Jika ada prosedur yang berbelit, dia minta segera dipangkas.
"Misalnya yang meninggal itu harus segera di apa itu, bantuan santunan itu harus mestinya begitu meninggal bantuan santunan harus keluar. Prosedurnya di Kementerian Kesehatan betul-betul bisa dipotong. Jangan sampai bertele-bertele. Kalau aturan di permennya berbelit-belit ya disederhanakan," tegasnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar pembayaran untuk klaim rumah sakit terkait penanganan COVID-19 juga dipercepat.
"Pembayaran klaim rumah sakit secepatnya. Insentif tenaga medis secepatnya. Insentif petugas lab juga secepatnya. Kita nunggu apa lagi? Anggarannya sudah ada," ucapnya.
(das/zlf)