Aas pun meminta agar pemerintah segera membayar sisa utang tersebut.
"Jadi dari Rp 17,1 triliun ini baru akan dibayar Rp 5,7 triliun, dan ini pun belum dibayar. Harapan kami bisa (dibayar) Rp 17,1 triliun karena bunga kami sangat tinggi," tuturnya.
Aas mengatakan, dengan utang tersebut pihaknya harus menutupi modal kerja dengan pinjaman perbankan dengan bunga yang tinggi. Dalam 1 tahun, pihaknya harus membayar bunga hingga Rp 1,7 triliun.
"Dari Rp 17 triliun, 10% saja Rp 1,7 triliun dalam 1 tahun itu. Yang pada akhirnya ini akan meningkatkan juga subsidi pupuk. Ini akan menjadi biaya lagi, menambah biaya," pungkas Aas.
Simak Video "Video: Perjalanan Karier Yovie Widianto dari Musisi Jadi Komisaris Pupuk Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(hns/hns)