Isu reshuffle kabinet berembus setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah terkait kinerja menterinya. Pakar ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Hakim, menilai reshuffle membawa pengaruh jika menyentuh tim ekonomi.
"Saya kira reshuffle tidak akan berdampak terhadap ekonomi kita, kecuali jika Menkeu yang diganti, maka akan berat bagi Jokowi," kata Lukman saat dihubungi detikcom, Selasa (30/6/2020).
Menurut Lukman Jokowi juga tidak akan mengganti Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Gubernur Bank Indonesia (BI). Penggantian dikhawatirkan dapat membuat perekonomian tidak stabil.
"Termasuk BI dan OJK itu tidak boleh diganti di saat seperti ini. Tim ekonomi ini akan berat jika diganti," katanya.
Menurut Lukman reshuffle dilakukan terhadap menteri yang kinerjanya buruk menurut Jokowi. Jika benar demikian, reshuffle dinilai dapat berpengaruh positif.
"Sebetulnya kinerja baik atau buruk itu kan penilaian presiden, kita kan nggak tahu itu. Tapi pasti dengan kinerja yang baik, COVID-19 bisa cepat ditangani," katanya.
Menurutnya, Jokowi telah mempertimbangkan secara matang terkait kemarahannya hingga memunculkan isu reshuffle. Jokowi dinilainya tak akan melakukan reshuffle jika berdampak buruk terhadap ekonomi.
"Saya kira justru Pak Jokowi sudah memperhitungkan karena tidak berdampak pada ekonomi, maka tidak ada beban melakukan reshuffle saat pandemi. Mau copot ya copot saja," kata dia.
Baca juga: Ancaman Nyata Jokowi Soal Reshuffle |
Klik halaman selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Video: Kuasa Hukum Sayangkan Laporan Ijazah Palsu Jokowi Disebut Settingan"
[Gambas:Video 20detik]