Pandemi Corona Uji Ketahanan Pengusaha Muda RI

Pandemi Corona Uji Ketahanan Pengusaha Muda RI

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 03 Jul 2020 17:46 WIB
Pandemi virus Corona membuat dunia usaha babak belur.  COVID-19 juga diproyeksi mendatangkan malapetaka pada ekonomi Indonesia, bahkan dunia.
Foto: Antara Foto
Jakarta -

Pandemi wabah COVID-19 telah memberikan ujian besar bagi dunia usaha. Bagi pengusaha muda, pandemi ini menjadi ujian bagi mereka untuk bisa bertahan.

Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming mengatakan, akan membuat langkah strategis sebagai solusi bagi pelaku usaha HIPMI yang terdampak pandemi COVID-19, sekaligus membuat tim sebagai PIC menuntaskan misi atau program tersebut. Sehingga, pengusaha yang sedang mengalami kesulitan akibat dampak pandemi COVID-19 tersebut tidak berakhir gagal bersaing di dalam dunia usaha.

"Harapannya HIPMI ini bisa saling berkolaborasi menciptakan peluang hingga melahirkan pengusaha baru yang berkualitas. Meski di tengah pandemi, networking bisa terjalin, meningkatkan kelas para pengusaha dan membuka atau melahirkan para generasi muda menjadi pengusaha yang ke depannya akan melahirkan konglomerat baru Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/7/2020).

Menurutnya di tengah pandemi COVID-19 perlu lahirkan terobosan yang baru untuk para pengusaha muda agar bisa bertahan dan jumlah pengusaha muda harus terus meningkat.

Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu menambahkan, jika tidak ada penambahan kualitas pada para pengusaha akan sulit untuk bisa naik kelas. Menurutnya, hal tersebut karena berdasarkan pengalamannya dalam dunia usaha.

"Dalam meningkatkan kualitas para pengusaha yang pasti kita akan melakukan pelatihan serta pendampingan untuk memastikan dan menyiapkan usaha yang sedang dijalankan bisa bersaing di era bonus demografi. Saya berharap, HIPMI ke depan bukan hanya menjadi wadah untuk berkumpul tapi memberikan manfaat yang bisa dirasakan secara nasional. Pemerintah harus mensupport agar para pengusaha muda, UMKM bisa naik kelas. Kebijakan yang dilahirkan harus mendukung kita untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional," ucapnya.


Selain itu, dia mengimbau pengusaha mudah untuk belajar dari para senior mereka. Pengalaman yang banyak bisa menjadi pembelajaran bagi pengusaha muda agar bisa bertahan di masa sulit.

"Kita banyak belajar dari para senior Ketum HIPMI sebelumnya, karena para senior sudah menghadapi berbagai zaman yang berbeda dengan rintangan problematika perekonomian masing-masing. Perlu afirmasi kebijakan pemerintah dalam melahirkan pengusaha-pengusaha yang nasionalis dan lahirkan konglomerat baru di Indonesia. Salah satu afirmasi kebijakan pemerintah bisa melalui BUMN untuk mendorong pengusaha muda, UMKM bisa naik kelas," ujarnya.



HIPMI sendiri menggelar acara silaturahmi dengan para seniornya. Turut hadir Pendiri HIPMI Abdul Latief, Aburizal Bakrie, Pontjo Sutowo, Sharif Cicip Sutardjo, Bambang Riyadi Soegomo, Adi Putra Darmawan Tahir, Bambang Atmodarminto Wiyogo, Hariyadi Budisantoso Sukamdani, dan Raja Sapta Oktohari.

Abdul Latif menyatakan keberadaan HIPMI sebagai organisasi kader perlu didukung pemerintah karena presiden merupakan kader HIPMI.

"Bayangkan, sekarang ini Presiden Jokowi adalah anggota HIPMI, Menteri juga ada dari HIPMI, Ketua DPD, Ketua MPR, Gubernur dan Bupati/walikota anggota HIPMI juga, tinggal take off saja," ucapnya.



Simak Video "Video: Pendapatan Nike Merosot Tajam, Terburuk Sejak Pandemi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads