Bupati Bogor Kecewa dengan Beras Bansos, Ini Tanggapan Bulog

Bupati Bogor Kecewa dengan Beras Bansos, Ini Tanggapan Bulog

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 06 Jul 2020 10:50 WIB
Pekerja menata stok beras di Gudang Bulog Sub Drive  Serang, Banten, Jumat (3/4/2020). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menyatakan stok beras saat ini sebanyak 1,65 juta ton beras medium dan 170 ribu ton beras, cukup untuk  kebutuhan puasa hingga lebaran. Stok beras akan bertambah sekitar 1,7 juta ton lagi dari hasil serapan gabah petani pada puncak masa panen bulan April-Mei. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/pras.
Foto: ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melakukan rapat terkait bantuan sosial (bansos) beras ke masyarakat selama pandemi COVID-19. Bupati Bogor Ade Yasin mengaku malu dan kecewa karena bansos beras yang diterima masyarakat tak sesuai standar.

"Ini yang mengecewakan kita tentunya ya, walaupun kita bekerja sama dengan BUMN (badan usaha milik negara) dan kita percaya, kita percaya dengan BUMN, tapi kenyataannya sepanjang pengiriman, setelah pengiriman memang tidak semuanya. Tapi dari sebagian itu pasti ada (beras) yang jelek," kata Ade Yasin di pendapa Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (3/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan terus terang saja saya malu, gitu. Secara pribadi saya malu, sebagai Bupati Bogor saya malu karena anggaran yang kita keluarkan tidak sedikit," lanjutnya.

Ade mengungkapkan banyak warga yang protes karena kualitas bansos beras yang dibeli dari Bulog adalah beras campuran dan berwarna kehitaman. Di tiap satu truk pengiriman, Ade memperkirakan ada 30-40 persen beras rusak.

ADVERTISEMENT



Simak Video "Video Wamentan soal Beras Bulog Berkutu: Bisa Jadi Pakan Ternak"
[Gambas:Video 20detik]

(das/zlf)

Hide Ads