Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melakukan rapat terkait bantuan sosial (bansos) beras ke masyarakat selama pandemi COVID-19. Bupati Bogor Ade Yasin mengaku malu dan kecewa karena bansos beras yang diterima masyarakat tak sesuai standar.
"Ini yang mengecewakan kita tentunya ya, walaupun kita bekerja sama dengan BUMN (badan usaha milik negara) dan kita percaya, kita percaya dengan BUMN, tapi kenyataannya sepanjang pengiriman, setelah pengiriman memang tidak semuanya. Tapi dari sebagian itu pasti ada (beras) yang jelek," kata Ade Yasin di pendapa Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (3/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan terus terang saja saya malu, gitu. Secara pribadi saya malu, sebagai Bupati Bogor saya malu karena anggaran yang kita keluarkan tidak sedikit," lanjutnya.
Ade mengungkapkan banyak warga yang protes karena kualitas bansos beras yang dibeli dari Bulog adalah beras campuran dan berwarna kehitaman. Di tiap satu truk pengiriman, Ade memperkirakan ada 30-40 persen beras rusak.
Simak Video "Video Wamentan soal Beras Bulog Berkutu: Bisa Jadi Pakan Ternak"
[Gambas:Video 20detik]
(das/zlf)