.webp)
Protokol kesehatan yang ketat seperti pakai masker dan jaga jarak mesti diterapkan. Langkah itu dilakukan untuk menangkal penyebaran virus Corona.
Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung Presiden Brasil yang kini terinfeksi Corona. Itu terjadi karena tidak memakai masker dan menerapkan jaga jarak.
"Brasil tidak ada maksud apa-apa presidennya menolak tidak memakai masker, tidak juga jaga jarak, beliaunya sendiri kena," ujarnya dalam acara pemberian apresiasi untuk tenaga kesehatan yang disiarkan secara online, Kamis (9/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Erick, kondisi saat ini ialah new normal. Kondisi ini suka tidak suka harus dijalani sebelum vaksin benar-benar ditemukan.
New normal sendiri ialah tatanan kehidupan baru di mana orang beraktivitas namun mengedepankan aspek kesehatan dan kebersihan.
"Ini situasi normal baru yang memang suka tidak suka, kita harus hadapi selama vaksinnya belum ditemukan," ujarnya.
Erick sendiri tidak yakin jika vaksin Corona ditemukan dalam waktu dekat. Ia pun berharap dugaannya salah.
"Saya melihat vaksin ini belum juga bisa ditemukan dalam waktu pendek. Semoga saya salah, kalau ternyata vaksin ini ditemukan akhir tahun tentu bisa diproduksi, tentu tahun depan bisa ada solusinya," katanya.
Untuk diketahui, Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyatakan diri positif virus Corona (COVID-19) belum lama ini. Namun, dia menyatakan tidak memiliki gejala kesehatan berat.
Dilansir dari AFP, Selasa (7/7/2020), Bolsonaro mengumumkan diri telah dites Corona dan hasilnya positif. Namun, dia merasa 'sangat sehat' dan hanya memiliki gejala ringan.
Sebelumnya, Jair Bolsonaro yang telah lama meremehkan risiko yang yang ditimbulkan oleh virus Corona mengatakan, bahwa dirinya telah dites setelah menunjukkan gejala-gejala termasuk demam.
(acd/zlf)
