Belanja kementerian dan lembaga tengah menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu belakangan ini. Belum lama, Jokowi juga menyinggung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto supaya membeli produk dalam negeri, contohnya urusan belanja senjata militer.
Berkaitan dengan hal tersebut, data mengenai impor senjata sendiri tercatat Badan Pusat Statistik (BPS). Seperti dikutip detikcom, Minggu (12/7/2020), impor senjata dan amunisi serta bagiannya pada April 2020 tercatat US$ 0,8 juta. Kemudian, pada Mei 2020 tercatat U$ 6,7 juta atau mengalami kenaikan US$ 5,9 juta (737,50%).
impor senjata dan amunisi periode Januari-Mei 2019 sebesar US$ 41,7 juta. Kemudian, pada Januari-Mei 2020 sebesar US$ 215,2 juta. Impor Januari-Mei 2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebanyak 416,07%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nilai impor senjata Januari-Mei 2020 berperan sebesar 0,41% dari total impor non migas. Jokowi sendiri meminta agar Prabowo membeli produk-produk buatan dalam negeri.
"Misalnya di Kemenhan, bisa saja di DI (Dirgantara Indonesia), beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini ya yang, cash, cash, cash. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), beli produk dalam negeri. Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini," tutur Jokowi dilansir dari laman Presiden RI, Rabu (8/7/2020).
Perbandingan dengan negara tetangga di halaman selanjutnya>>>