PAD Jateng Turun Rp 1,9 T, Ganjar Beberkan Penyebabnya

PAD Jateng Turun Rp 1,9 T, Ganjar Beberkan Penyebabnya

Eko Susanto - detikFinance
Kamis, 16 Jul 2020 17:08 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo usai rapat penanganan pandemi virus Corona di kantornya, Semarang, Senin (29/6/2020).
Foto: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang -

Pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah turun Rp 1,9 triliun karena pandemi COVID-19. Penurunan pendapatan terbesar dari pajak kendaraan bermotor.

"PAD turun Rp1,9 triliun. Kira-kira hampir 12,5 persen," kata Ganjar kepada wartawan di sela-sela kunjungan di Kota Magelang, Kamis (16/7/2020).

Kehilangan terbesar tersebut, kata Ganjar, untuk Provinsi Jawa Tengah dari pajak kendaraan bermotor. Terutama bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau provinsi kan pajak kendaraan bermotor tertinggi ya, BBNKB. Jadi pajak kendaraan bermotor itu yang tertinggi karena kita dari motor maka yang BBNKB tertinggi. Biaya balik nama kendaraan karena apa, nggak ada yang beli kendaraan. Sudah menunjukkan bahwa indikasi konsumsi masyarakat daya beli untuk membeli kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya tersier itu ya memang menurun betul," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar Bupati/Wali Kota untuk memainkan kondisi masing-masing setelah COVID-19 tertangani. Hal ini dengan mempertimbangkan masalah ekonomi lokal. Pihaknya juga sudah mengecek jika rata-rata kabupaten/kota pendapatannya turun.

ADVERTISEMENT

"Setelah COVID-19 tertangani, pertimbangkan masalah ekonomi lokal. Saya sudah cek, kumpulin kemarin rata-rata dari kabupaten/kota itu pendapatannya turun. Maka Pak Presiden bilang 'kami tahu pendapatan semua turun termasuk nasional', tapi hari ini stimulan ekonomi itu bisa akan dilakukan kalau APBD-nya optimal, maka bicara COVID-19 langsung nyambung ke ekonomi. Kita diminta untuk segera mengeluarkan seluruh APBD-nya. Itu kesempatan di bulan Juli, Agustus, September. Ini momentum nanti, di kuartal ketiga agar di akhir tahun, ekonomi kita bisa positif," kata Ganjar.




(hns/hns)

Hide Ads