Dear Milenial, Catat Nih Wejangan Penting dari Sri Mulyani

Dear Milenial, Catat Nih Wejangan Penting dari Sri Mulyani

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 18 Jul 2020 21:53 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik pejabat eselon II
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Dok. Kementerian Keuangan
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan beberapa wejangan atau pesan khusus kepada milenial agar menjadi generasi unggul dan terdepan. Hal itu disampaikannya melalui live streaming di akun Instagram pribadinya @smindrawati.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengatakan untuk menjadi generasi terdepan salah satu karakter yang penting untuk ditanam sedari muda adalah memiliki pemikiran yang positif dan terbuka atau open-minded.

"Jika Anda pikirannya tertutup tidak bisa menggunakan analisis pikiran Anda tidak jadi makhluk yang bisa memanfaatkan dari akses yang dimiliki," ujar Sri Mulyani, Sabtu (18/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, karakter lainnya adalah tidak berfikir negatif. Sebab, pikiran yang negatif dapat merusak diri sendiri dan dampaknya tidak baik untuk masa depan.

"Yang positif aja udah banyak (beban), apalagi kalau ditambah dengan cara berpikir negatif secara berpikir negatif itu apa? Curiga selalu berpikir orang lain itu jahat kepada Anda. Saya sering bilang sama anak-anak Kementerian Keuangan Anda harus memelihara kegelisahan, kegelisahan itu penting untuk membuat kita maju terus. Tetapi kalau terlalu banyak sampai negatif itu jahat banget itu bisa merusak diri Anda," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, jika pemikiran sudah terbuka dan mampu berpikir positif maka dibutuhkan juga kolaborasi yang baik dengan sesama. Milenial, kata dia, perlu berpikir bahwa kita tidak bisa hidup sendirian.

"Dari Anda lahir saja selalu berpikir kalau sudah positif kita sudah bisa berkolaboratif. Saya dengan teman saya satu bisa bersatu. Tidak sama dengan 1 ditambah 1 menjadi 2, tapi bisa menjadi 10 karena pikiran itu bisa banyak," tambahnya.

Selanjutnya, yang paling penting dari semua itu adalah sikap integritas dan juga kompetensi. Integritas dibutuhkan tidak hanya dengan cara menjauhkan diri dari sikap korup dan setia kepada prinsip-prinsip yang baik.

"Dan kompetensi-kompetensi itu apa saja? Kalau Anda seniman yang kompeten di bidang seniman. Anda seorang teknik Anda adalah kompeten di bidang itu Anda seorang ekonom, iya Anda jadi seorang ekonomis yang baik. Kalau Anda seorang pengelola keuangan negara ya menjadi pengelola keuangan yang negara yang baik. Itu semua menjadi ciri-ciri yang akan membawa kita untuk maju terus," tandasnya.




(ara/ara)

Hide Ads