Jakarta -
Satgas Waspada Investasi (SWI) telah mengeluarkan surat agar PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska ID) menutup operasionalnya. Perusahaan yang mengaku financial advisor itu harus mengakhiri sepak terjangnya.
Semua itu berawal dari ramainya kicauan para klien Jouska di Twitter. Mereka merasa dirugikan dengan cara kerja perencana keuangan tersebut.
Akun Twitter Alvin Alvin atau @yakobus_alvin yang paling getol memposting permasalahan ini. Selain mengaku menjadi korban, dia juga membendung keluhan nasabah Jouska Indonesia lainnya yang kemudian dia posting melalui akunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ramenya. Beberapa sudah banyak yang DM dgn kasus serupa. Sy ijin share ya. Kasus ky gni kayak gni saya yakin banyak sekali tapi malas atau gatau gimana melapor. Sy lapor ke @ojkindonesia juga gak ada tanggapan waktu itu," tulisnya.
Kebanyakan dari keluhan para nasabah itu sama, Jouska Indonesia memiliki akses untuk mengelola portofolio investasi saham para kliennya. Padahal Jouska Indonesia adalah perencana keuangan yang berlaku hanya memberikan perencanaan keuangan kliennya dan diharamkan mengelola langsung dana kliennya.
Anehnya, rata-rata para klien Jouska mengeluhkan hal yang sama. Dana investasinya dibelikan saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK). Pembelian juga dilakukan saat LUCK pertama kali mencatatkan sahamnya atau IPO pada akhir 2018.
Padahal saham IPO sangat berisiko lantaran belum diketahui kinerja fundamental perusahaannya. Saham ini memang sempat menguat tinggi hingga Rp 2.000-an, tapi sekarang nilai saham menyusut drastis tinggal Rp 312 per lembar saham.
Menariknya lagi, rata-rata nasabah yang mengeluh itu mengaku sudah meminta Jouska untuk menjual saham itu. Namun permintaan itu tidak dilakukan dan akhirnya mereka mengalami kerugian. Ada yang portofolio investasinya turun Rp 30 juta, Rp 50 juta hingga mencapai Rp 100 juta.
Berlanjut, Bos Jouska ID tertunduk lesu minta maaf. Baca di halaman berikutnya.
CEO dan Founder Jouska Indonesia, Aakar Abyasa Fidzuno buka suara menanggapi hebohnya klien Jouska ID yang merasa dirugikan oleh perusahaan.
Aakar kali ini memilih membuat video yang diunggah melalui akun instagramnya. Lewat video itu dia menyampaikan permintaan maaf. Wajahnya terlihat lesu dan sesekali menarik nafas yang dalam.
Aakar membuat video berdurasi 3 menit 27 detik yang diunggah melalui akun Instagramnya. Saat membuka pernyataannya, Aakar menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak.
"Selamat malam semuanya saya Aakar Byasa, CEO dan Founder Jouska ID pertama-tama melalui video ini izinkan saya untuk menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya kepada klien pada seluruh stakeholder di Jouska ID kepada rekan-rekan di industri, regulator maupun masyarakat secara luas. Karena kami telah menimbulkan keresahan dan kegaduhan dengan pemberitaan yang muncul di media maupun di sosial media beberapa hari terakhir ini," ujarnya.
Dalam video itu, Aakar menegaskan dirinya mencoba untuk tidak bersifat defensif maupun melakukan klarifikasi atas pemberitaan yang ada. Dirinya ingin mencari jalan tengah atas permasalahan yang muncul belakangan ini.
"Melalui video ini saya ingin mengajak dan mencari jalan tengah, memberikan solusi yang paling baik untuk semua pihak. Karena bagaimanapun saya tumbuh dan besar sebagai pebisnis dan saya diajarkan untuk memegang prinsip bahwasanya masalah bisnis seharusnya bisa diselesaikan secara bisnis. So let's settle," tuturnya.
Aakar juga bersedia untuk menyelesaikan masalah dengan klien-kliennya itu meski harus melalui prosedur hukum.
"Dan jika ada masalah dengan legal saya percaya dengan hukum yang berlaku di negara ini. Jadi mari kita lakukan prosedur hukum yang berlaku," tambahnya.
Mengakhiri pernyataannya, dia mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah mendukung hingga memberikan kritik kepada Jouska Indonesia.
"Sekali lagi dengan ini saya ingin menyampaikan bahwa saya dan tim saya selalu berharap dan kami sangat terbuka untuk berkomunikasi secara kondusif, terhadap semua pihak yang berkepentingan. Terima kasih sudah memberikan support dan dengan support itu kami akan selalu melakukan yang terbaik," tutupnya.
Akhirnya Aakar harus rela menutup perusahaannya.
Satgas Waspada Investasi telah memanggil PT Jouska Finansial Indonesia via pertemuan secara virtual. Pertemuan dihadiri Aakar Abyasa selaku pemilik dan pemimpin serta pengurus Jouska lainnya.
Pemanggilan tersebut dilakukan untuk merespons secara dini pengaduan masyarakat yang merasa dirugikan oleh Jouska. Dalam rapat yang dipimpin Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing tersebut ditemukan fakta mengenai legalitas dan model bisnis Jouska, yaitu:
1. PT Jouska Finansial Indonesia mendapatkan izin di Online Single Submission (OSS) untuk kegiatan jasa pendidikan lainnya.
2. Dalam operasinya PT Jouska melakukan kegiatan seperti Penasehat Investasi sebagaimana dimaksud dalam UU Pasar Modal, yaitu pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.
3. Bahwa PT Jouska melakukan kerjasama dengan PT Mahesa Strategis Indonesia dan PT Amarta Investa Indonesia dalam pengelolaan dana nasabah seperti kegiatan Manajer Investasi.Dari temuan rapat tersebut Satgas Waspada Investasi mengeluarkan keputusan rapat:
a. Menghentikan kegiatan PT Jouska Finansial Indonesia yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penasehat Investasi dan/atau Agen Perantara Perdagangan Efek tanpa izin.
b. Menghentikan kegiatan PT Mahesa Strategis Indonesia dan PT Amarta Investa Indonesia yang diduga melakukan kegiatan Penasehat Investasi, Manajer Investasi atau Perusahaan Sekuritas tanpa izin.
c. Melakukan pemblokiran situs, web, aplikasi dan medsos ketiga perusahaan tersebut melalui Kemenkominfo.
d. Meminta PT Jouska bertanggungjawab menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi dengan nasabah secara terbuka dan mengundang nasabah untuk diskusi menyelesaikan masalah tersebut. Masyarakat yang merasa dirugikan diminta agar menghubungi PT Jouska.
e. PT Jouska diminta segera mengurus perizinan sesuai kegiatan usahanya.
Tongam menjelaskan, bahwa Saudara Aakar Abyasa menerima keputusan rapat Satgas Waspada Investasi tersebut.
"Kita saat ini sedang membangun pasar modal yang kredibel dan terpercaya. Masyarakat yang ingin melakukan investasi di pasar modal agar selalu meneliti izin kegiatan perusahaan baik sebagai penasehat investasi, manajer investasi atau perusahaan sekuritas," kata Tongam dalam keterangan tertulis, Jumat (24/7/2020).
Tongam menambahkan bahwa jika masyarakat menemukan tawaran investasi yang mencurigakan, dapat mengkonsultasikan atau melaporkan kepada Layanan Konsumen OJK 157 (WA 081157157157) pada jam dan hari kerja, serta email konsumen@ojk.go.id atau waspadainvestasi@ojk.go.id.