5 Penyebab Harga Emas Cetak Rekor

5 Penyebab Harga Emas Cetak Rekor

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 25 Jul 2020 08:00 WIB
Pegawai BNI Syariah Rasuna Said Jakarta menunjukan logam mulia emas Antam, Senin (10/10/2016).  Menurut catatan Antam, harga emas atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini stagnan di Rp 599.000/gram hari ini. Sementara harga pembelian kembali atau buyback dibuka naik Rp 1.000/gram.
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra

2. Perpanjangan Stimulus Tunjangan Pengangguran AS

Di sisi lain, ada kabar baik lain dari Amerika Serikat (AS) yang juga memberi dampak positif kepada harga emas yakni terkait stimulus tunjangan pengangguran. Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah berencana mengakhiri program tunjangan pengangguran yang diluncurkan setelah merebaknya virus Corona (COVID-19). Pemberian tunjangan tersebut dijadwalkan berakhir setelah 31 Juli mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kini ada upaya untuk memperpanjang program tunjangan pengangguran tersebut dan telah diajukan tambahan stimulus sebesar US$ 1 triliun. Bila disetujui, bukan tidak mungkin harga emas akan melambung tinggi dari harga saat ini.

"Biasanya pemerintah AS itu sekarang sedang menggodok di kongres minta persetujuan kongres untuk meminta tambahan tunjangan sebesar US$ 1 triliun. Nah kalau di minggu depan disetujui oleh Kongres dan Senat AS, ini harga emas ini akan melambung, bisa saja ke level US$1.950-an/troy ons," sambungnya.

ADVERTISEMENT

3. Kekhawatiran akan Gelombang Kedua COVID-19

Selain kedua hal tersebut, faktor lainnya yang turut mempengaruhi ialah terkait kekhawatiran akan gelombang kedua COVID-19.

"Faktornya sih, karena kekhawatiran akan COVID-19 itu masih ada ya," kata Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra.

4. Ribut-ribut AS vs China

Kemudian pengaruh lainnya adalah dari memanasnya kembali hubungan bilateral AS dan China. Untuk diketahui, baru-baru ini China kembali memberi ultimatum bahwa mereka akan bakal membalas aksi pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menutup salah satu konsulatnya di Negeri Paman Sam tersebut.

China mengatakan langkah AS menutup konsulatnya di Houston minggu ini telah sangat merusak hubungan keduanya dan memperingatkan AS, mereka bakal membalas perbuatan tersebut.

"Soal memanasnya hubungan AS dan Tiongkok, dua ini itu kaitannya dengan perlambatan pemulihan ekonomi," sambungnya.

5. Pelemahan Dolar AS

Selain itu, pelemahan dolar AS juga turut mengambil peran. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sejak dua hari lalu terus mengalami pelemahan. Dua hari lalu berada di level Rp 14.600, kemarin di level Rp 14.572, hari ini, melemah lagi menjadi Rp 14.513.

"Dua hari terakhir terjadi pelemahan dolar AS karena pasar khawatir pemulihan ekonomi di AS akan terhambat karena tingginya kasus COVID-19 di sana," pungkasnya.



Simak Video "Antrean Beli Emas di Butik Antam Pulogadung Membludak!"
[Gambas:Video 20detik]

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads