Kemhan Respons Kabar Proyek Rp 50 T Dibatalkan

Updated

Kemhan Respons Kabar Proyek Rp 50 T Dibatalkan

Tim detikcom - detikFinance
Senin, 27 Jul 2020 06:21 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Rapat kerja tersebut membahas kesiapan Kemhan dan TNI menghadapi bentuk ancaman keamanan baru di Indonesia, perkembangan Prolegnas dan penyusunan peraturan pelaksana undang-undang negara di bidang pertahanan dan kesiapan TNI dalam pelibatan pengimplementasian tatanan kehidupan baru (new normal).  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Kementerian Pertahanan (Kemhan) menampik kabar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang disebut telah membatalkan sebuah kontrak yang berpotensi jadi tindak korupsi. Kontrak itu dikabarkan mencapai Rp 50 triliun.

Dikonfirmasi perihal kabar tersebut, Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemhan) Djoko Purwanto enggan berkomentar.

"Itu tidak ada (tidak ada komentar)," kata Djoko dilansir dari CNN Indonesia, Minggu (26/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Hashim bercerita kalau kontrak Rp 50 triliun tadi tidak dibatalkan Prabowo, bisa saja saat ini dia melakukan korupsi besar-besaran di Kemhan.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku berbangga dengan kinerja kakaknya di Kementerian Pertahanan. Hal itu diungkapkan Hashim saat membahas masalah ekspor lobster seperti dikutip dari video Youtube, Senin (20/7/2020).

"Kalau saya mau korupsi saya korupsinya di Kementerian Pertahanan. Kalau saya mau besar-besaran, ngapain saya di lobster. Saudara-saudara, saya mau buka saja ya, kakak saya low profile, tapi saya berbangga dengan prestasi Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan dalam dua bulan dia menteri, dia membatalkan kontrak-kontrak alutsista," kata Hashim.

"Kontrak-kontrak senjata, kontrak-kontrak di Kementerian Pertahanan senilai Rp 50 triliun, US$ 3,4 miliar ia batalkan," lanjutnya.

Batalkan kontrak triliunan, apa alasan Prabowo?

Menurut penuturan Hashim, kakaknya tak ingin terlibat dalam korupsi. Maka itu, Prabowo membatalkan kontrak-kontrak tersebut.

"Dia batalkan tidak mau, dia bilang ke saya, 'Saya tak mau terlibat korupsi, ini kontrak-kontrak korup saya tidak mau terlibat'. Saya kaget, saya dengar menteri keuangan juga kaget," ujar Hashim.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade menjelaskan, sejak awal menjadi memimpin Kemhan, Prabowo sudah mengevaluasi pembelian alutsista.

Kontrak Rp 50 triliun sendiri dibatalkan dengan dua alasan. Alutsista itu dianggap tidak cocok digunakan di Indonesia, dan alutsista itu dianggap kemahalan.

"Kedua dianggap kemahalan sehingga beliau membatalkan pembelian itu Rp 50 triliun," ungkap Andre kepada detikcom.

Andre tak memaparkan secara rinci alutsista apa saja yang dibatalkan. Meski demikian, dia mengatakan, dari awal Prabowo berkomitmen untuk menghentikan kebocoran anggaran negara.

Berita ini telah mengalami perubahan judul dari judul semula Hashim Klaim Prabowo Batalkan Proyek Rp 50 T, Eh Dibantah Kemhan. Perubahan ini dilakukan sebagai tindak lanjut adanya perbaikan dari sumber asli naskah.


Hide Ads