Ekonom sekaligus Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro mengomentari Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang saat ini sedang dalam pembahasan di Badan Legislasi DPR RI. Dia menilai jika masyarakat mengetahui isi dari RUU tersebut, pasti akan sangat setuju.
Hal itu juga diperkuat dengan adanya hasil survei Cyrus Network yang menunjukkan 69% responden setuju terhadap RUU ini. Mereka menilai RUU Cipra Kerja ini sebagai jalan tengah antara kepentingan investasi, UMKM dan kepentingan pekerja.
"Survei ini menunjukkan kalau ketika masyarakat tahu isi dari RUU Cipta Kerja ini, maka masyarakat sangat setuju terhadap isu ini. Kalau dipreteli isinya, masyarakat relatif punya kesetujuan yang sangat baik," kata Ari melalui webinar, Senin (27/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari menjelaskan persetujuan masyarakat terhadap isi RUU Cipta Kerja dilatar belakangi oleh profil responden yang mayoritas adalah masyarakat umum.
"Sangat setuju untuk membuka lapangan kerja perlu melindungi UMKM, ini wong cilik dan pekerja mandiri," ucapnya.
Dalam survei tersebut juga diketahui, sebanyak 47,6% responden mengaku sangat setuju dan 27,8% responden mengaku setuju bahwa RUU Cipta Kerja dimaksudkan untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Hal ini juga diperkuat dengan persetujuan responden terhadap RUU Cipta Kerja pro terhadap penciptaan lapangan kerja sebesar 40,9% sangat setuju dan 28,9% setuju.
Tercatat 80% responden yang pernah mendengar soal pembahasan RUU Cipta Kerja, merasa memang perlu ada penciptaan lapangan kerja yang seluas-luasnya oleh pemerintah. Bahkan, sebanyak 85% responden sadar dan setuju bahwa penciptaan lapangan kerja perlu dilakukan dengan mempermudah syarat masuknya investasi dan pendirian usaha di Indonesia.
"Sebanyak 84% responden juga mendukung penyederhanaan regulasi yang berbelit-belit dan mempersulit investasi. Tercatat 73% responden juga menganggap tingkat kesulitan memulai usaha di Indonesia cukup tinggi," kata Pengamat Kebijakan Publik, Riswanda dalam kesempatan yang sama.
Untuk diketahui, Cyrus Network melaksanakan survei pada 16-20 Juli 2020 melalui tatap muka pertama yang digelar secara nasional setelah Indonesia diserang pandemi COVID-19. Survei ini melibatkan responden sebanyak 1.230 orang dan tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error dari survei ini sebesar +/- 2,85%.
(dna/dna)