Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mempersiapkan timeline pemulihan sektor pariwisata yang saat ini tengah mengalami keterpurukan akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Periode pemulihan itu ditetapkan hingga tahun 2021 yang dibagi dalam dua agenda besar yakni menyiapkan destinasi dan membangun kepercayaan dan minat.
Namun, timeline itu disesuaikan dengan perkembangan kondisi pandemi dan arahan dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Plt Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh mengatakan, untuk menjawab kapan pariwisata Indonesia pulih dan kembali normal seperti semula, penyebaran wabah Corona harus ditekan terlebih dahulu.
"Jawabannya adalah tentu semakin kita mampu mengendalikan secara komprehensif dalam penanganan kesehatan itu, pasti kita akan cepat pulih," kata Frans dalam webinar Bisnis Indonesia, Selasa (28/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku, untuk menjawab kepastian kapan pariwisata pulih dan kembali normal sangatlah sulit.
"Wah ini pertanyaan yang sangat challenging. Tentu saya harus memulai begini, eksternalitas dalam pariwisata itu sangat tinggi. Jadi variabel-variabelnya sangat banyak yang mempengaruhi. Ini menjadi konsentrasi kita bagaimana mengelola kompleksitas ini," terang Frans.
Pasalnya, sumber penyebab dari keterpurukan pariwisata ini ialah krisis kesehatan. Sehingga, kunci membangkitkan kembali pariwisata adalah menangani krisis kesehatan tersebut.
"Ini yang kita alami adalah krisis kesehatan, yang berdampak pada ekonomi termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif, berarti memang solusi pertama yang harus kita selesaikan adalah mengatasi kesehatan," tutur dia.
Untuk itu, Kemenparekraf sangat menaruh harapan agar vaksin Corona bisa segera ditemukan untuk menekan kasus baru. Apabila hal itu sudah terwujud, ia optimistis pariwisata akan cepat pulih.
"WHO memang memperkirakan dengan pembelajaran dari krisis-krisis sebelumnya, memang 2-3 tahun ke depan kita dalam posisi pemulihan. Tapi kalau penemuan vaksin bisa lebih cepat, sehingga kita berharap semakin cepat, semakin baik," tutup Frans.
(eds/eds)