Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah akuntabilitas dalam mengelola keuangan dan mitigasi krisis. Banyak pelaku UMKM yang belum memahami bagaimana mengelola keuangan secara efektif.
Seringkali UMKM masih buta akuntansi. Tidak adanya catatan keuangan bisnis akan menyulitkan UMKM apa yang harus diprioritaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Founder KAHMIPreneur Kamrussamad menegaskan, COVID-19 berdampak pada semua aspek, mulai dari Kesehatan sosial, Ekonomi dan juga keuangan.
"Saya juga mengambul contoh di negara Asia seperti Korea Selatan, Singapura dan Thailand, pertumbuhan pada kuartal pertama hingga minus mulai dari minus 0,7% hingga 1,8%. Tidak hanya itu pada kuartal kedua juga semakin parah yaitu yaitu minus 3,3% hingga minus 12%," katanya.
Dia menegaskan, untuk sebaran koperasi 126.343 unit yang tercatat aktif. Semuanya terdiri dari 756 Unit dari kementerian Koperasi dan UKM, dinas provinsi ada 4.672 dan Dinas Kabupaten dan Kota ada sebanyak 120.915 unit. "Sedangkan jenisnya ada untuk Simpan pinjam ada 15%,Koperasri jasa 3%, Konsumen ada 59%%, Pemasaran 2% dan Produsen 21%," tegasnya.
Simak Video "Video: Momen Liburan Sandiaga di AS Setelah Tak Lagi Jadi Menparekraf"
[Gambas:Video 20detik]
(das/hns)