3. Industri babak belur
BPS mengumumkan dari 10 sektor industri nasional tujuh diantaranya babak belur dihantam virus Corona. Sementara tiga sisanya masih selamat atau masih mampu tumbuh meskipun tipis di kuartal II-2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan sebanyak 10 industri ini masuk ke dalam industri pengolahan dan industri nonmigas. Industri pengolahan di dalamnya hanya ada industri batu bara dan pengilangan migas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk industri pengolahan pada triwulan II-2020 ini mengalami kontraksi cukup dalam, sebesar 6,19%, dan kalau dilihat yang menyebabkan kontraksi karena industri batu bara dan pengilangan migas -10,31%," kata Suhariyanto dalam video conference, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Berikut pertumbuhan 10 industri:
1. industri batu bara dan pengilangan migas -10,31%
2. industri makanan masih tumbuh 0,22%
3. industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh 8,65%
4. industri logam dasar tumbuh 2,76%.
5. industri pengolahan tembakau yang -10,84%
6. industri tekstil dan pakaian jadi -14,23%
7. industri karet, barang dari karet dan plastik -11,98%.
8. industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik -9,29%,
9. industri mesin dan perlengkapan -13,42%
10. industri alat angkutan -34,29%.
4. Masih terpusat di Jawa
mencatat perekonomian Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa yaitu dengan kontribusi sebesar 58,55% terhadap produk domestik bruto (PDB). Jika digabungkan dengan Pulau Sumatera, maka kontribusinya menjadi sekitar 80%.
Hal itu diungkapkan Kepala BPS Suhariyanto saat rilis pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 melalui video conference, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
"Secara spasial Pulau Jawa dan Sumatera masih memberikan kontribusi terbesar di kuartal II-2020. Bisa dilihat sumbangan Jawa dan Sumatera 80,04%," kata dia.
Porsi kontribusi Pulau Jawa terhadap PDB sebesar 58,55%, disusul oleh Sumatera sebesar 21,49%, lalu ada Kalimantan sebesar 8,04%. Sementara Sulawesi sebesar 6,55%, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3,00%, terakhir Maluku dan Papua sebesar 2,37%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat -5,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Sementara dibandingkan dengan kuartal I-2020 maka terkontraksi -4,19%. Dengan angka tersebut, maka secara kumulatif kuartal I dan kuartal II terkontraksi 1,26%.
Jika dilihat secara spasial, Suhariyanto mengatakan hanya Maluku dan Papua yang ekonominya masih tumbuh positif, yakni sebesar 2,36%. Sementara yang lain negatif, seperti Jawa -6,69%, Sumatera -3,01%, Kalimantan -4,35%, Sulawesi -2,76%, Bali dan Nusa Tenggara -6,29%.
Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/hns)