Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan bahwa buah naga punya potensi yang cukup besar untuk dikembangkan serta diekspor ke berbagai negara. Potensinya bisa mengalahkan produksi buah naga Vietnam sebab letak Indonesia berada tepat di garis khatulistiwa.
"Buah naga punya potensi yang terus dikembangkan mengalahkan Vietnam karena buah naga Indonesia dapat dipanen sepanjang tahun disebabkan letak geografis Indonesia di garis khatulistiwa," kata Agus dalam Peluncuran Gelar Buah Nusantara (GBN) Ke-5, Senin (10/8/2020).
Agus mengatakan berdasarkan data BPS, buah naga menjadi salah satu komoditas ekspor buah terbesar pada periode Januari-Maret yaitu menyumbang sebesar 234%. Capaian ini menunjukkan buah naga punya potensi yang besar untuk diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia. Salah satu negara yang bisa menjadi peluang untuk tujuan ekspor buah naga Indonesia adalah Uni Emirat Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang beberapa waktu lalu ada permintaan dari Uni Emirat Arab mereka ingin mengimpor dari kita buah-buahan di mana mereka menanyakan apa saja yang bisa diekspor ke sana. Salah satu yang punya potensi untuk terus dikembangkan adalah buah naga," tambahnya.
Selain buah naga, buah-buahan lain yang punya porsi ekspor yang besar adalah mangga. Berdasarkan data BPS, mangga menyumbang ekspor terbesar kedua setelah buah naga yakni mencapai 95,49%
"Jenis buah yang menyumbang ekspor terbesar lainnya adalah mangga, kacang-kacangan dan nanas dan ini memang diekspor ke Vietnam, Thailand, Malaysia, RRT dan India," imbuhnya.
Dengan begitu, meski ekonomi terkontraksi cukup dalam, ekspor buah-buahan tetap mengalami pertumbuhan positif. Hingga Juni 2020 lalu, ekspor buah-buahan tumbuh 23,21% di mana nilai ekspornya mencapai US$ 430,4 juta.
(ara/ara)