Erick Thohir Target Imunisasi Vaksi Corona Tahun Depan, Disubsidi?

Erick Thohir Target Imunisasi Vaksi Corona Tahun Depan, Disubsidi?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 10 Agu 2020 20:30 WIB
Vaksin virus corona: WHO peringatkan Rusia ikuti panduan internasional di tengah rencana imunisasi massal pada Oktober
Foto: BBC World
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan imunisasi vaksin Corona pada Februari 2020. Namun, ia berharap lebih cepat karena uji klinis tahap III vaksin Corona lebih cepat 3 minggu dari target.

"Kita usahakan kan Februari tapi sekarang uji klinisnya yang tadinya September bisa maju tiga minggu, kita harapkan juga kalau bisa lebih cepat dari Februari," kata Erick di Menara Kadin Jakarta, Senin (10/8/2020).

Erick menjelaskan, uji klinis tahap III perdana akan dimulai besok. Uji klinis ini memakan waktu sekitar 6 bulan sebelum diproduksi massal dan bisa dilakukan imunisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imunisasi, kata Erick merupakan kunci perbaikan ekonomi Indonesia. Semakin cepat, maka ekonomi juga akan semakin cepat pulih.

"Ini yang akan diujicobakan perdana besok sehingga nanti 6 bulan ke depan kemudian kita harapkan yang sudah bukan uji klinis, tapi imunisasi massal bisa terjadi di seluruh Indonesia," kata Erick.

ADVERTISEMENT

"Saya rasa vaksin (vaksin Corona) menjadi kunci karena dengan lebih cepat ada imunisasi ke masyarakat kita mengharapkan ekonomi bangkit secepat mungkin juga. Kalau imunisasi makin lama suka tidak suka ekonominya mundur lebih lama," sambung Erick.

Apakah disubsidi? Baca halaman selanjutnya.

Erick sendiri belum memberikan jawaban yang tegas. Meski demikian, Erick bilang, sudah seharusnya pemerintah hadir.

"Saya rasa pemerintah akan memastikan tentu ada diskusi khusus tapi sudah seyogyanya harus hadir, ketika rakyat membutuhkan pemerintah harus hadir. Nanti klasifikasinya biar saja tim Indonesia Sehat BNPB dan Menkes yang akan menyampaikan. InsyaAllah suka tidak suka semua masyarakat harus diimunisasi," jelasnya.

Sebelumnya, Erick yang sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menyampaikan pemerintah butuh dana sekitar US$ 4,5 miliar atau setara Rp 65,25 triliun (kurs Rp 14.500) untuk menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seluruh penduduk Indonesia.

"Kalau harganya US$ 15 per vaksin, jadi berapa? Anggap 300 juta orang dikali US$ 15, sudah US$ 4,5 miliar," ujar Erick dalam tayangan virtual, Jumat (7/8/2020).

Erick mengatakan, rencananya dana vaksin Corona tersebut sebagian akan menggunakan dana dari Kementerian Kesehatan.

"Ya saya rasa ini yang sudah kita rapatkan kemarin, dari anggaran Kemenkes yang tersisa Rp 24,8 (triliun) ya mungkin sebagian buat down payment vaksin dulu," imbuhnya.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads