Yang kedua, kata Fadli Zon, BPJS Kesehatan sudah harus memanfaatkan teknologi digital dalam transparansi tata kelola. Bila perlu, tambah dia, peserta harus memiliki akun digital yang bisa diakses untuk dapat melihat setiap transaksi.
"Sudah bukan rahasia lagi jika selama ini peserta tidak bisa memantau jumlah biaya yang sudah diklaimnya, juga tidak tahu persis manfaat atau fasilitas apa yang bisa diklaim, serta mana yg tidak," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ, kemudian Fadil Zon menyinggung soal Jokowi yang kerap menyebut soal Industri 4.0, unicorn, hingga tol langit. Dia mengatakan agar hal itu harus segera diterapkan untuk membantu benahi defisit BPJS Kesehatan.
"Bukankah Presiden di mana-mana selalu ngomong Revolusi Industri 4.0, 'unicorn', 'decacorn', atau tol langit? Harusnya semua itu segera diterapkan untuk membenahi @BPJSKesehatanRI," tuturnya.
Pada April 2019, Fadli juga mengkritik penghargaan yang diberikan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kala itu, Sri Mulyani mendapatkan predikat sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik 2019 versi Majalah FinanceAsia. Itu merupakan kali ketiga Sri Mulyani mendapatkan penghargaan sejenis.
Fadli pun melontarkan kritik. Fadli Zon menilai Sri Mulyani hanya sebagai menteri keuangan terbaik di mata asing bukan di mata masyarakat Indonesia. Sindiran itu diutarakannya melalui akun twiternya @fadlizon.
"Terbaik di mata asing, bukan di mata rakyat Indonesia. Ia telah membuat tuannya senang makanya diganjar hadiah. Bu, hadiah terbaik adalah dr rakyat, yaitu bisa tersenyum dg keadaan. Ekonomi sulit rakyat makin menderita," cuit Fadli Zon seperti dilihat detikFinance, Jumat (5/4/2019).
lanjut ke halaman berikutnya