Tren Urban Farming: Niat Hobi Malah Jadi Raup Cuan

Tren Urban Farming: Niat Hobi Malah Jadi Raup Cuan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 16 Agu 2020 12:27 WIB
Urban Farming/Dok Shera Farm
Foto: Urban Farming/Dok Shera Farm
Jakarta -

Di teras rumah berukuran 15 meter persegi, Syifa Rahmawati (31) mulai bercocok tanam berkonsep urban farming secara konvensional. Yaitu menggunakan tanah sebagai media tanamnya.

Kegiatan bertani atau berkebun di pekarangan rumah ini sudah dia mulai sebelum pandemi COVID-19 melanda. Tanaman yang ia budidayakan lebih banyak ke tanaman pangan.

Hingga pada pertengahan Maret tahun ini diumumkan jika COVID-19 menjadi pandemi. Pemerintah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan kantor-kantor memberlakukan work from home (WFH).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini membuat penyuka drama Korea ini makin serius menekuni hobinya berkebun. Ia mulai bercocok tanam secara hidroponik di halaman rumah. Bermodalkan tutorial dari internet ia kini berhasil menanam banyak jenis sayuran yang sudah dipanen untuk konsumsi pribadi.

ADVERTISEMENT

Syifa juga menanam sayuran untuk kebutuhan sehari-hari seperti Kangkung, Bayam, Selada, Kacang Panjang, Jeruk Limau, Tomat dan Cabe. Dia juga memelihara ikan lele dengan media budikdamber dan saat ini sedang mencoba menanam bunga.

Dia melihat, dari tren urban farming ini ada potensi besar untuk peluang usaha. Apalagi selama ini ia juga suka berbagi pengalaman dengan orang-orang terdekat.

Ia kemudian membuka Shera Farm sebuah toko alat dan perlengkapan pertanian untuk urban farming.

"Kami melihat ini sebuah peluang usaha untuk menyediakan aneka perlengkapan dan peralatan berkebun ala hidroponik yang sederhana. Lihat teman bahagia pas panen dan merawat jadi makin pengin berbagi ke orang kalau berkebun itu nggak susah, semua orang bisa. Alhamdulillah, bisa menghasilkan, pangan dan uang," ujar dia saat berbincang dengan detikcom, akhir pekan ini.

Shera Farm ini resmi dibuka pada Juli lalu. Jika sebelumnya hanya fokus ke hidroponik, kini sudah merambah ke media tanam tanah.

Selama berjualan, paling banyak peminat membeli starter kit untuk pemula atau wick system 9 dan 12 lubang, nutrisi AB Mix dan paket benih. Hampir 80% penjualan Shera Farm berasal dari produk itu.

Dalam menjalankan bisnis ini, wanita kelahiran 11 April 1989 ini mengaku masih terus belajar karena ini memang usaha onlinenya yang pertama. Karena itu ia berupaya untuk membangun kepercayaan pembeli. Jika ingin membeli bisa langsung cek akun instagram Shera Farm.

Dia menambahkan, dalam menjalankan bisnis yang berawal dari hobi harus memiliki kesenangan lebih dulu. Menurut dia, jika sudah senang maka semuanya akan lebih mudah. Kemudian fokus dan konsisten juga menjadi hal yang penting dalam memulai usaha.

Selain Syifa, ada juga Desyinta seorang pegawai swasta yang kini yang bisa mendapatkan uang dari hobinya berkebun di teras rumah. Lahan di teras kontrakannya dia namakan Kebun Army karena dirinya sangat menyukai boyband Korea Selatan BTS.

Desyinta kini menanam Pakcoy, Sawi, Bayam dan Kangkung. Para tetangga yang melihat tanaman tumbuh subur menjadi lahan bisnis baru untuk dia.

"Biasanya kalau ada tetangga yang lewat, mereka kepo dan akhirnya jadi beli sayuran aku," kata Desyinta.

Selain beli secara on the spot, Desyinta juga membuka pre order jika tetangganya ingin membeli sayuran hasil @kebunarmy.

"Biasanya ada yang pesan juga atau PO, nanti kalau panen buat saya yaa, saya beli ya. Buat harganya ya satu ikat Rp 5.000 biasanya saya bisa jual 5 ikat dalam satu kali panen. Lumayan lah buat beli benih lagi," ujarnya.

Yuniarti seorang ibu rumah tangga yang juga hobi berkebun kini bisa menghasilkan uang dari kegemarannya menanam.

Dalam satu kali panen kangkung, dia bisa menghasilkan 15 ikat kangkung yang kemudian dijual ke teman-temannya dengan harga Rp 10.000 per ikat.

"Satu minggu sebelum panen, biasanya saya buka PO dulu ke teman-teman. Ada yang mau pesan atau nggak, ternyata sambutannya meriah. Jadi bisa saya jual mereka ambil sendiri atau kirim pakai ojek online," ujarnya.




(kil/zlf)

Hide Ads