Pusat perbelanjaan Sarinah di Jakarta Pusat sedang direnovasi sebagai bentuk transformasi bisnis perusahaan ritel milik negara tersebut. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang melakukan renovasi Sarinah menjanjikan akan rampung pada 17 Agustus 2021.
"Saya berharap tentu hal ini bisa terjadi sesuai tepat waktu. Tadi Pak Dirut bilang benaran? hah? benar ini 17 Agustus 2021? Oke Alhamdulillah kalau benar," kata Erick dalam acara pencanangan perdana transformasi PT Sarinah (Persero) di saluran YouTube Sarinah, Selasa (18/8/2020).
Dengan demikian, dia berharap pada 17 Agustus tahun depan Indonesia memiliki ikon yang lebih baik dalam hal ini pusat perbelanjaan Sarinah sebagai pendukung UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick menerangkan Sarinah berada di bawah klaster BUMN bidang pariwisata dan pendukung, diantaranya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I dan II (Persero), PT Sarinah (Persero), hingga PT Hotel Indonesia Natour (Persero). Dirinya ingin perusahaan pelat merah di bawah payung tersebut lebih kolaboratif.
Melalui kolaborasi tersebut maka produk-produk UMKM dapat didorong agar semakin berkembang. Jadi BUMN yang tergabung di klaster pariwisata dan pendukung harus memprioritaskan produk dalam negeri khususnya dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
"UMKM kita yang sedemikian beragamnya ini harus kita sukseskan sehingga tujuan kita melakukan transformasi dan kolaboratif seperti ini ada impact-nya bukan hanya sekadar lip service. Jadi saya minta ini konkret dan mohon dukungan semua, dan saya berharap juga kembali dengan transformasi yang kita lakukan bersama-sama salah satu kuncinya juga kekompakan," tambahnya.
Bagaimana kira-kira wajah baru Sarinah nantinya? Klik halaman selanjutnya.
Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan perombakan yang dilakukan terhadap Sarinah bukan ditujukan untuk bersaing dengan mal sekelas Grand Indonesia (GI) maupun Plaza Indonesia. Konsep yang diusung adalah community mall.
Lanjut dia, ada lima tahap yang dilakukan dalam transformasi Sarinah, yaitu konsep bisnis, branding dan communication strategy, produk dan tenant, kemudian bisnis digital, dan juga human capital.
Terkait konsep bisnis berfokus pada ritel, trading, digital, dan properti. Bicara soal ritel, Sarinah selama ini dikenal sebagai toserba atau departemen store. Pihaknya akan mengubahnya menjadi specialty store yang kekinian dengan menyediakan banyak produk fashion dan sepatu, kerajinan, kesehatan dan kecantikan, aksesoris dan tas, dan lain-lain.
"Yang kedua food and beverage. Food and beverage ini adalah konsep ritel yang sangat resilient, relatif lebih resilient dan ini yang sangat in line karena Sarinah atau Indonesia punya culinary culture, punya makanan nusantara yang begitu kaya, dan Sarinah sangat relevan sekali untuk mengembangkan food and beverage. Jadi nanti akan ada Sarinah coffee, liga chef, Sarinah food court, dan juga culinary culture center," jelasnya.
Pihaknya juga akan merambah turis-turis mancanegara melalui toko duty free (toko bebas pajak) yang produknya dibuat komplit, meliputi LTC, perfume and cosmetic, fashion, serta tentunya produk UMKM dan produk lokal.
Lalu yang berikutnya Sarinah akan mengusung trading house, di mana itu akan menjadi showcase (pameran) produk UMKM yang sudah terkurasi. Akan tersedia meeting hub antara mitra internasional dan UMKM sehingga Sarinah bisa menjadi agregator dan mempunyai big data untuk produk UMKM dan memasarkannya secara digital maupun offline.
Dan pihaknya membuka peluang kerja sama dengan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (Indonesian Trade Promotion Center/ITPC) dan embassy di luar negeri.
Kemudian ada cultural zone yang merupakan konsep baru di mana pihaknya akan memberikan edukasi mengenai kultur, meliputi ada food culture, art culture, dan juga experiences serta education.
Selanjutnya ada co-working space karena pihaknya menilai saat ini masyarakat bisa bekerja secara mobile di mana saja, sehingga Sarinah juga akan menyediakan area untuk keperluan tersebut.
"Nah properti tetap ada dalam bisnis Sarinah yaitu building management terhadap aset dari Sarinah dan juga ritel manajemen. Ini terkait dengan sinergi dari BUMN dan juga kementerian lain di mana Sarinah bisa menjadi operator untuk ritel di kawasan-kawasan tersebut," tambahnya.
(toy/eds)