Jepang juga sudah terjerembap ke dalam jurang resesi. Apa penyebab utamanya?
Jepang juga telah resmi masuk resesi. Perekonomian negeri Sakura disebut merosot paling dalam sepanjang masa di tengah upaya melawan pandemi virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari BBC, Jepang yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar ketiga dunia ini, justru mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Tercatat ekonomi Jepang minus 7,8% pada kuartal II. Atau minus 27,8% dari waktu yang sama di tahun sebelumnya.
Faktor utama di balik kemerosotan tersebut adalah penurunan konsumsi domestik yang parah. Padahal konsumsi domestik Jepang menyumbang lebih dari separuh perekonomian. Ekspor juga turun tajam karena perdagangan global dilanda pandemi.
Baca juga: Amit-amit! Begini Jadinya Kalau RI Resesi |
Penurunan tersebut memberikan tekanan lebih lanjut pada ekonomi Jepang yang sudah berjuang dengan efek kenaikan pajak penjualan menjadi 10% tahun lalu. Belum lagi dengan dampak topan Hagibis terhadap ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 ini merupakan penurunan paling besar sejak angka pembanding tersedia di tahun 1980. Jumlahnya pun sedikit lebih besar dari perkiraan para analis. Sementara itu, bila dilihat datanya, penurunan ekonomi Jepang saat ini menjadi kinerja terburuknya sejak 1955.
Namun, sebagian besar analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang akan pulih dalam beberapa bulan mendatang.
Harapan nampaknya masih dimiliki oleh Jepang. Lembaga Capital Economics mengatakan meski Jepang berada di tengah gelombang kedua infeksi, sistem perawatan kesehatannya tidak kewalahan. Bahkan dilaporkan kini kasus baru mulai menurun.
Mereka memprediksi pertumbuhan ekonomi Jepang dalam kuartal III tahun ini bangkit kembali dan berlanjut hingga tahun depan.
Perdana Menteri Shinzo Abe pun telah memperkenalkan paket stimulus besar-besaran yang bertujuan untuk membantu meredam pukulan pandemi.
Simak Video "Pesan Jokowi ke Pemerintah yang Baru: Hati-hati Mengelola Negara"
[Gambas:Video 20detik]
(eds/eds)