Startup dan UMKM Jadi Penyelamat Ekonomi Nasional Saat Pandemi

Startup dan UMKM Jadi Penyelamat Ekonomi Nasional Saat Pandemi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 22 Agu 2020 16:32 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini menekan seluruh sektor perekonomian. Pengusaha Sandiaga Uno meminta pelaku startup dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk tidak menyerah menghadapi pandemi ini.

Menurut dia para pelaku usaha harus mencari peluang-peluang baru untuk tetap bertahan. Karena itu dibutuhkan inovasi yang cepat di masa pandemi ini.

Sandi menyebut dia memahami publik dibebani masalah pangan, biaya listrik, hingga biaya kuota internet dan pulsa. Namun, dia percaya masih ada solusi atas masalah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengingatkan Indonesia masih menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara untuk produk pertanian dan barang konsumsi. Bahkan, nilai transaksi penjualan online atau e-commerce di Indonesia mencapai US$ 21 miliar (Rp309 triliun) sehingga menjadi yang terbesar di ASEAN.

Menurutnya guna mengembangkan usaha tentunya harus menentukan tingkat resiko kesehatan dari setiap jenis pekerjaan, tentukan tingkat resiko dengan mengidentifIkasi pekerjaan mana yang bersifat contact intensif atau intensitas kontak atau persentuhannya tinggi, selanjutnya tentukan juga jenis pekerjaan mana yang berpengaruh besar pada perekonomian.

ADVERTISEMENT

Sandi menyebut seluruh produk dalam e-commerce justru didominasi komoditas dari China. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dihadapi bersama, baik pemerintah maupun kalangan pengusaha.

Dia menjelaskan saat ini startup, UMKM berkontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. Untuk itu, UMKM harus dibenahi untuk dan diberikan dukungan. "Siapa yang harus menghadirkan solusi tersebut, ya kita semua harus siap dan menghadirkan berbagai inovasi," kata Sandi dalam Webinar Meet The Experts LPBI UNAIR, Sabtu (22/8/2020).

Di sisi lain, Sandi memprediksi bisnis penyediaan ventilator, obat-obatan penanganan COVID-19, vaksin, hingga jamu bakal terus berkembang ke depan. Selain itu, usaha terkait telekonferensi dan bisnis digital dianggap tetap menjanjikan. Usaha sektor hukum dan industri berbasis energi ramah lingkungan, baik energi baru dan energi terbarukan, juga dipercaya tetap dapat hidup.

"Ini semua merupakan bagian dari tiga tren utama yang hadir dan terakserealisasi oleh COVID-19," tukasnya.

Buka halaman selanjutnya>>>

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra Kamrussamad menegaskan, selama pandemi ini adanya peningkatan dari e-commerce, selain yang naik dari startup dibidang penjualan tetapi justru ada peningkatan hingga 300% dari startup di bidang kesehatan.

"Kalau yang jatuh tentunya ada travel karena ada peningkatan refund sehingga sangat merugikan," katanya.

Dia menegaskan, pembayaran digital juga semakin meningkat, begitu juga dengan telemedik dan ada juga dengan pegiriman produk e-commerce.

"Ada juga penjualan sayur dan buah juga ada peningkatan, sehingga ini menjadi oportunitiy untuk dikembangkan," tukasnya.

Selain itu, ada sebuah startup pembuat kacamata augmented reality (AR) asal China mencatatkan pertumbuhan yang signifikan selama pandemi COVID-19, karena produk buatannya diminati oleh banyak pihak.

Rokid mengembangkan kacamata AR untuk mendeteksi gejala COVID-19 pada akhir 2019 lalu, sebelum virus tersebut menyebar luas. Kacamata bernama T1 tersebut bisa mengukur temperatur orang di sekitar penggunanya dan menampilkan hasil pengukurannya pada layar kacamatanya.

Namun, yang paling penting adalah, Unair sudah memiliki obat untuk COVID-19 maka untuk apa Indonesia impor dari luar. Sehingga cost yang akan dikeluarkan juga akan lebih mahal.

"Harusnya kita kembangkan apa yang kita punya, jangan ambil dari luar," imbuh dia.

Dia menegaskan, dari data yang didapatnya UNAIR telah melakukan berbagai penelitian terkait dengan pandemi COVID-19 sebagai langkah awal.

Selain itu, UNAIR mengambil peran penting dalam penanganan pandemi lewat Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sebagai unit pelayanan rujukan pasien terkonfirmasi COVID-19, serta Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi (Tropical Disease Research Center) sebagai pusat penelitian berbagai penyakit. Hal ini tentunya bisa menjadi suatu hal yang mengubah perekonomian Indonesia.



Simak Video "Video: Momen Liburan Sandiaga di AS Setelah Tak Lagi Jadi Menparekraf"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads