Abe telah mengumumkan pengunduran diri sebagai PM Jepang dengan alasan kesehatan yang buruk. Di sisi lain kebijakan ekonominya atau beken disebut Abenomics diperkirakan tetap bertahan.
Kembali ke belakang, sebagaimana ditulis CNN, Jumat (28/8/2020), Abe menjabat sebagai perdana menteri pada 2012. Dirinya berjanji untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar ketiga di dunia melalui stimulus moneter besar-besaran, meningkatkan pengeluaran pemerintah, dan reformasi ekonomi struktural.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Programnya memberikan hasil yang beragam. Penurunan harga berhasil dilakukan, tetapi inflasi tidak mencapai target 2% yang ditetapkan oleh Bank of Japan. Perekonomian tumbuh dengan solid, tetapi tidak dapat beralih ke kecepatan tinggi sebelum virus Corona menyerang.
Kebijakan ekonomi Shinzo Abe diperkirakan tetap berlaku di masa mendatang. Analis memperkirakan Abe digantikan oleh anggota partainya yang lain, dan ada sedikit prospek perombakan di Bank of Japan. Pengunduran diri berarti Abenomics akan berakhir dengan nama saja," kata Tom Learmouth dari Capital Economics.
Sementara itu, di bawah kepemimpinan Haruhiko Kuroda, Bank of Japan mengeluarkan 'bazooka' yang membuat bank sentral Jepang mendorong suku bunga ke area negatif, hingga terjadi gelombang pembelian obligasi pemerintah dan melahap dana yang diperdagangkan di bursa.
Bank sentral utama di seluruh dunia telah menanggapi krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus Corona dengan memangkas suku bunga ke posisi terendah baru, sambil meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar-besaran yang mirip dengan yang dimulai di bawah bendera Abenomics.
Simak Video "Video: Catatan Sadis 'Twitter Killer', Pembunuh Berantai 9 Orang di Jepang"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/ara)