Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, perbaikan ekonomi sudah mulai terjadi pada kuartal III-2020. Namun, hal itu masih dibayang-bayangi faktor ketidakpastian yang berasal dari COVID-19. Bahkan, dampaknya belum hilang hingga semester I-2021.
Dirinya berharap, pergerakan atau mobilitas masyarakat yang mulai tinggi karena adanya relaksasi pembatasan sosial dapat meningkatkan konsumsi dan bisa memulihkan ekonomi nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi pengaruh COVID mungkin belum bisa sepenuhnya hilang di semester I, kami prediksi pemulihan tidak strong power. Di semester II bisa diharapkan seandainya vaksinasi bisa dilakukan dan itu bisa confidence," katanya.
"Mobilitas sudah tunjukkan aktivitas masyarakat meningkat dibandingkan Maret, April, Mei lalu. Dan ini yang diharapkan aktivitas lebih tinggi, terjemahannya konsumsi dan aktivitas ekonomi mulai pulih bertahap," tambahnya Sri Mulyani.
Simak Video "Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/zlf)