Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi memastikan stok beras dalam negeri dalam angka yang aman.
"Insyaallah akhir Desember aman, stok cukup, dan nanti bulan Oktober-November-Desember sudah masuk musim tanam untuk dipanen pada awal tahun depan," kata dia dalam webinar, Senin (7/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia punya stok beras 7,49 juta ton hingga akhir Juni.
"Januari sampai Juni terdapat luas panen 5,8 juta hektar, panen menghasilkan gabah 29 juta selama 6 bulan Januari-Juni dan berasnya 16,6 juta ton. Nah posisi setelah dikurangi konsumsi selama 6 bulan, Januari-Juni 15 juta ton konsumsinya, itu menghasilkan stok sekitar 7,4 juta ton," sebutnya.
Jadi, lanjut dia, pada akhir Juni tersedia stok sebesar itu yang sebagian merupakan carry over dari stok akhir Desember 2019, ditambah produksi selama 6 bulan, dan dikurangi konsumsi 6 bulan.
Lalu dari musim tanam kedua yang berlangsung hingga September akan ada tambahan stok beras 12,5-15 juta ton. Itu berdasarkan luas lahan 5,6 juta hektar.
"Itu targetnya 5,6 juta hektar kita tanam padi dengan menggunakan berbagai fasilitas dan dukungan irigasi, permodalan dan seterusnya, dan fokus pada 8 provinsi andalan pemasok beras, ada 9 yang utama dan sisanya daerah pengembangan, hitungannya target hasilnya akan diperoleh Juli sampai Desember nanti akan dipanen setara 12 sampai 15 juta ton beras," tambahnya.
Simak Video "Video Mentan Lapor Prabowo Stok Beras Tertinggi dalam 23 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/zlf)