Pasalnya, pemerintah perlu bersinergi dengan akademisi, swasta, juga civil society dalam melakukan inovasi.
Ia mengajak seluruh pihak untuk berinovasi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pasar yang besar, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan produk dan jasa sektor TIK nasional
"Kalau tidak hati-hati, kita hanya jadi penonton di dunia 5G," katanya.
Namun demikian, inovasi tak mungkin mendapat tempat di dalam negeri bila tak ada campur tangan pemerintah. Dia berpendapat perlu adanya komitmen pemerintah untuk menerapkan produk dan jasa nasional di seluruh wilayah Indonesia.
Ilham mencontohkan, Korea bisa memiliki industri mobil yang mendunia seperti Hyundai dan KIA karena nasionalisme rakyat Korea sangat tinggi.
"Di Korea semua rakyat dan pemerintahnya pakai mobil Korea. Dukungan kepada industri lokal dari negara itu sendiri sangat besar. Perlu ada semacam komitmen nasional seperti itu terus," ujarnya.
Sementara itu, Anindya Bakrie, mengatakan pandemi COVID-19 membuka peluang besar untuk sejumlah hal. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi hanyalah satu di antara sektor-sektor strategis lainnya.
"Upaya untuk fokus kepada sustainable environment sangat serius. Pemerintah dari sisi Kementerian ESDM hingga PLN serius untuk adanya energi baru dan terbarukan, khususnya di Indonesia Timur," ujarnya.
Simak Video "Video JK: Banyak Insinyur di Indonesia Belum Dapat Kerja"
[Gambas:Video 20detik]
(ang/ang)