DPR Usul Program BPNT Dipasok Ayam Peternak Kecil

DPR Usul Program BPNT Dipasok Ayam Peternak Kecil

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 14 Sep 2020 16:42 WIB
Mensos Khofifah menyatakan optimis penyaluran BPNT PKH tahap III rampung pada Agustus 2017.
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Harga ayam hidup atau livebird di tingkat peternak sudah 2 kali mengalami penurunan harga yang drastis di tahun 2020 ini. Pada akhir Agustus lalu, harga ayam di tingkat peternak anjlok ke level Rp 9.500-10.000 per kilogram (kg).

Untuk memperbaiki stabilitas harga ayam di peternak yang berulang kali anjlok, Ketua Komisi IV DPR RI dari fraksi PDIP Sudin mengusulkan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang juga diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH) menyerap ayam hasil ternak rakyat.

"Jadi waktu membeli sembako PKH Anda wajib membeli daging. Nanti saya laporkan ke Kemensos. Bikin juklak dong setiap pembelian sembako wajib membeli ayam dari peternak kecil. Itu mungkin salah satu terobosannya," kata Sudin dalam rapat kerja (Raker) Komisi IV dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Senin (14/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui, BPNT merupakan program Bansos sembako. Para KPM akan diberikan kartu sembako yang berisi nilai manfaat Rp 200.000 per KPM per bulan. Dengan kartu sembako itu, KPM bisa berbelanja sembako di e-warong. Dalam e-warong itu, setiap sembako yang disediakan dipasok oleh Bulog dan juga perusahaan swasta.

Untuk menyerap ayam peternak ini, Sudin mengusulkan agar pemasok e-warong disediakan cold storage kecil untuk menyimpan ayam peternak.

ADVERTISEMENT

"Kan kalau selama ini ya paling dikasih sarden, satu kaleng ikannya kecil, sisanya kuah semua. Digantikan kalau perlu, cari cold storage yang kecil agar bisa dimasukkan ayam 50-100 ekor," terang Sudin.

Selain usulan itu, Sudin juga meminta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah membuat regulasi yang tepat yang bisa digunakan setiap kali harga ayam anjlok.

"Dirjen PKH Anda harus pikirkan bagaimana peningkatan produksi peternakan. Kedua, bikin regulasi perunggasan. Kalau memang harus di-cutting, maka DOC-nya di-cutting, atau GPS-nya disetop. Supaya peternak kecil hidup, karena harganya sudah jatuh," pungkas dia.




(fdl/fdl)

Hide Ads