3 Fakta Restoran Besar Rela Ngemper demi Bertahan

3 Fakta Restoran Besar Rela Ngemper demi Bertahan

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 22 Sep 2020 17:30 WIB
Gaya Restoran Dagang di Pinggir Jalan
Foto: Gaya Restoran Dagang di Pinggir Jalan (Achmad Dwi Afriyadi/detikcom)

2. Pemasukan Berkurang

Pandemi memang memberi dampak luar biasa pada bisnis restoran. Anwar pun mengaku pendapatannya juga terkikis. Bukan karena potong gaji, pendapatannya berkurang karena jam kerjanya sebagai pekerja freelance juga berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bilang, dalam keadaan normal bisa bekerja 4 kali selama seminggu. Sekarang, lanjutnya, hanya 1 atau 2 kali seminggu dengan pendapatan per harinya sekitar Rp 170 ribu.

"Pendapatan dihitung pas masuknya kerja. Cuma sekarang lebih jarang aja," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Anwar merupakan salah satu karyawan dari sejumlah resto yang memutuskan untuk turun ke jalan. Beberapa waktu lalu, pemilik Holycow! Steakhouse By Chef Afit, Lucy Wiryono mengunggah sebuah foto di mana salah satu restoran Ta Wan menjual dagangannya di pinggir jalan.

"Gue barusan dikirim ini. Tau restoran Ta Wan kan? Sampe jualan di pinggir jalan nih. Jadi bukaaan...gue bukan mengeluhkan usaha sendiri. Tapi semua. Sedih gag lo liat begini?" cuitnya melalui akun @lucywiryono.

3. Kata Restoran

Corporate Secretary PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), Kurniadi Sulistyomo menjelaskan, secara prinsip pihaknya mendukung langkah pemerintah dalam mengatasi pandemi Corona. Sarimelati sendiri merupakan pengelola Pizza Hut Indonesia.

Ia melanjutkan, langkah perusahaan untuk menerjunkan karyawan ke pinggir jalan di lakukan sejumlah restoran. Baginya, kebijakan ini bagian dari cara pemasaran dan penjualan produk.

"Sepanjang pengetahuan kami, sejumlah restoran baik skala kecil maupun besar ada yang menerapkan langkah yang sama. Hal ini merupakan bagian dari cara pemasaran dan penjualan produk kami," katanya kepada detikcom.

"Tanpa perlu menyebut merek lain ya, tapi kebijakan ini cukup positif dalam mendekatkan diri kepada konsumen," sambungnya.

Dia juga bilang, pihaknya mempertimbangkan faktor beban dan biaya yang dikeluarkan, dari gaji karyawan hingga bahan makanan.

"Kami juga mempertimbangkan faktor beban dan biaya yang perlu dikeluarkan, seperti misalnya, gaji karyawan, biaya sewa lokasi, beban operasional dan inventaris bahan makanan," ungkapnya.



Simak Video "Momen Jokowi Ngetes Kepala Puskesmas Kepanjangan PSBB"
[Gambas:Video 20detik]

(das/zlf)

Hide Ads