8 Saran Agar RI Bisa Keluar dari Jebakan Resesi

8 Saran Agar RI Bisa Keluar dari Jebakan Resesi

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 24 Sep 2020 10:42 WIB
Pandemi Corona membuat sejumlah negara masuk jurang resesi. Indonesia termasuk yang diprediksi menyusul negara-negara tetangga seperti, Singapura Malaysia hingga Thailand.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Menteri Keuangan SriMulyani Indrawati memprediksi ekonomi di kuartal III-2020 akan minus 2,9% hingga minus 1,1%. Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan dari penjelasan Sri Mulyani tersebut maka bisa disimpulkan Indonesia kan masuk ke dalam resesi karena di kuartal II sebelumnya telah minus 5,3%.

"Oleh karena itu yang lebih penting dibicarakan oleh bangsa ini sekarang bukanlah tentang resesi tersebut tapi bagaimana kita bisa secepatnya keluar dari keadaan yang tidak kita inginkan ini," kata Anwar dalam keterangannya, Kamis (24/9/2020).

Menurut Anwar, untuk ke depan semua pihak bisa lebih bekerja keras dan melakukan langkah-langkah perbaikan agar ekonomi dalam negeri bisa pulih. Ia lantas memberikan 8 masukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, menurutnya, persatuan dan kesatuan di antara warga bangsa dan pemerintah s angat diperlukan terutama dalam menghadapi COVID-19 yang telah menyebabkan negeri ini dan banyak negara di dunia mengalami krisis.

"Kita harus usahakan dengan sekuat tenaga penyebaran virus ini bisa berhenti atau menurun secara signifikan agar masyarakat tidak lagi takut keluar rumah dan bisa bekerja dengan baik dan tenang dengan rasa aman yang tinggi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kedua, semua pihak harus bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan kita agar tercipta stabilitas nasional yang tinggi sehingga para investor tidak ragu untuk berinvestasi di Indonesia.

Ketiga, supaya masyarakat lapis menengah dan atas tidak menahan dirinya secara ketat untuk berbelanja. Karena hal itu jelas akan sangat berdampak kepada meningkatnya jumlah uang beredar dan permintaan dalam skala nasional secara agregat sehingga kurva supply and demand akan bisa bergerak secara dinamis sehingga bisa mendorong bagi meningkatnya kembali produk domestik bruto.

"Keempat, pemerintah hendaknya tetap masih bisa memberikan Bantuan Langsung Tunai kepada masyarakat lapis bawah agar ekonomi lapis bawah tetap bisa menggeliat sehingga kesejahteraan mereka tetap bisa terjaga dan terpelihara," katanya.

Kelima, pemerintah diharapkan akan tetap dapat meningkatkan belanjanya terutama untuk hal-hal yang benar-benar berdampak terhadap meningkatnya jumlah uang yang beredar di tengah masyarakat, sehingga diharapkan multiplier effectnya akan besar terhadap kehidupan ekonomi nasional secara keseluruhan.

"Keenam, agar orang-orang kaya menunaikan dan memperbanyak zakat infak dan sedekahnya terutama untuk para mustahik yang ada di sekitar tempat tinggal mereka sehingga dengan demikian kemampuan dan daya beli masyarakat lapis bawah terutama yang ada di sekitar tempat tinggal muzakki akan meningkat sehingga kerawanan sosial bisa diatasi," jelasnya.

Ketujuh, supaya pemerintah memberikan dukungan penuh kepada dunia usaha terutama kepada UMKM agar mereka tetap dapat berusaha dan memenuhi permintaan pasar atau masyarakat dengan cara yang benar-benar terjamin keamanan dan hygienitasnya.

"Kedelapan menghimbau seluruh warga masyarakat untuk mencintai dan membeli produk2 dalam negeri karena dengan itu berarti kita telah membantu masyarakat dan bangsa kita sendiri," jelasnya.


Hide Ads